Yayasan Al Azhar membuka kursus pelatihan baru -Azhar untuk merehabilitasi para imam Muslim Inggris dan Ethiopia. Kursus tersebut digunakan menyebarkan konsep Islam yang moderat dan melawan ideologi ekstrem. Universitas Al-Azhar memang dikenal karena kaya warisan moderat. Kursus pelatihan untuk para imam dan cendekiawan Inggris dimulai di Universitas Al-Azhar di Kairo pada 23 Juni dan berlanjut hingga 18 Juli.
Beberapa imam muda dan guru wanita hadir dalam acara tersebut. Mereka telah diberi pengarahan tentang materi ilmiah dan hukum yang merangkum sejarah Al-Azhar dan pilar utama dari ideologi moderatnya. Mohamed Abdul Fadil Al-Quossy, wakil ketua alamuni Al Azhar dunia mengatakan kepada laman arab news bahwa saat ini dunia Islam membutuhkan para imam dan syekh yang memiliki alat advokasi untuk menyebarkan agama yang asli dan semangat perdamaian, kemurnian, serta untuk menekankan perilaku yang baik dan mencerahkan pikiran orang-orang. Dia menambahkan bahwa para peserta pelatihan harus menyebarkan agama Islam yang sebenarnya, yang menolak ide-ide ekstrim.
Kursus ini disajikan oleh para sarjana senior Al-Azhar dan mencakup sejumlah topik. Syekh Azhar, Saleh Abbas, menyatakan bahwa Al-Azhar dan para sponsornya membantu semua muridnya di lapangan. Hal ini sebabkan mereka mewakili simbol moderasi dan mercusuar ilmu pengetahuan selama 1.400 tahun, dan bekerja untuk mencegah kaum muslim muda terhadap pemikiran ekstrem dan ide-ide destruktif.