Seiring berkembang dan populernya budaya K-pop di tanah air bahkan di dunia, banyak para traveler yang berbondong-bondong pergi ke negeri ginseng ini. Selain terkenal memiliki berbagai tempat wisata dengan pemandangan indah, Korea Selatan pun terkenal dengan budaya K-pop dan K-drama.
Namun karena biaya hidup yang mahal, bahasa yang sulit dimengerti, dan sulitnya mencari makanan halal membuat para traveler berpikir-pikir lagi untuk mengunjungi negara kelahiran artis Kim Woo Bin ini, terlebih mayoritas penduduk Korea bukan beragama Islam.
Namun tidak perlu khawatir. Meski mayoritas penduduknya non-muslim, kini sebagian tempat wisata di Korea Selatan sudah menyediakan fasilitas yang memudahkan para turis muslim.
Salah satu tempat yang menyasar turis muslim adalah propinsi Gyeonggi-do yang juga merupakan sentra ekonomi negara dan juga tempat syuting drama Korea yang terkenal “Jewel In The Palace”.
Propinsi Gyeonggi-Do memiliki sejumlah tempat wisata yang tidak kalah dengan tempat lainnya di Korea seperti, Yongin Everland. Taman hiburan ini merupakan salah satu dari 4 taman hiburan utama di dunia. Taman hiburan ini menyediakan tempat ibadah bagi umat muslim dan juga rerstoran halal. Salah satunya adalah Nam Lok.
Nam Lok Korea ini memiliki menu utama ayam. Jangan takut, ayam yang digunakan meruapakan ayam halal bagi umat muslim. Nam Lok merupakan restoran yang menyediakan khusus tumis rusuk ayam atau yang biasa disebut dengan Halal Dakgalbi.
Tumis rusuk ayam sendiri merupakan makanan atau hidangan tradisional Korea. Makanan ini dibuat dari ayam panggang yang dibumbui dengan pasta cabai merah dan juga sayuran. Cara penyajiannya dilakukan dengan menggunakan piring besi. Nam Lok menjadi restoran yang ramai diburu para muslim traveller karena juga menyediakan tempat ibadah. Lokasinya yang berada di Nami Island membuat restoran ini semakin ramai dikunjungi.
Pulau Nami atau Namiseom adalah pulau mungil namun indah berbetuk bulan separo yang dulu berfungsi seolah sebagai tempat pembuangan sampah saja. Namun setelah ditata, berubah menjadi pulau mungil yang indah dengan deretan pohon di kedua sisinya yang khas. Apalagi setelah boomingnya drama Korea Winter Sonata, semakin popular lah pulau Nami ini. Karena sebagian besar lokasi syuting drama tersebut diambil di pulau ini. Benda-benda serta foto yang berhubungan dengan drama tersebut diabadikan di setiap sudut pulau ini.
Nama pulau diambil dari nama Jendral Nami, yaitu seorang jendral yang dituduh bekhianat pada masa pemerintahan raja Sejo dari dinasti Joseon yang dikubur dipulau ini. Uniknya pulau ini seolah mendeklarasikan dirinya menjadi sebuah negara independen, yaitu Republik Naminara lengkap dengan gerbang imigrasi, bendera nasional, dan mata uang tersendiri.
Keindahan pulau Nami menjadi lebih indah karena tersedia prayer room atau musalla. Lebih tepatnya musalla ada di Nami Library lantai dua dan di lantai satu ada sebuah kafe/ restoran China. Musalla atau prayer room amat jarang dijumpai di Korea. Hal yang wajar karena mayoritas penduduk Korea bukan muslim.
Sederhana, hanya di ruangan kecil dengan fasilitas sholat yang lengkap. Ruang wudunya gabung menjadi satu ruangan jadi sangat praktis. Musalla Nami Island menyediakan mukena dan sajadah, jadi bagi kaum hawa tidak usah khawatir.
Di musalla sudah diberi arah kiblat, hal ini memudahkan untuk pengunjung yang akan shalat. Tasbih, mushaf Al-Qur’an dan bacaan ringan di musholla juga tersedia. Fasilitas ini bisa dijadikan bacaan sambil istirahat sejenak setelah berkeliling di pulau Nami. Dari balik kaca jendela musholla, kita juga bisa menikmati pemandangan Nami yang indah.