Pada hari Jumat kemarin warga muslim Palestina dilarang masuk Tepi Barat. Pasalnya pasukan Israel memasang barikade darurat didirikan di tiga gerbang Kota Tua Yerusalem Timur. Akibatnya ratusan jemaah Palestina tertahan memasuki masjid Al-Aqsa untuk melakukan sholat Jumat.
Laman middleeasteye menulis bahwa penghalang darurat dipasang di gerbang Damaskus, Herodes dan Singa di Kota Tua di Yerusalem Timur yang diduduki untuk mencegah akses. Disebutkan bahwa media lokal melaporkan otoritas Israel menghentikan mereka yang berusia di bawah 50 tahun memasuki Al-Aqsa. Pasukan Israel dengan sangat ketat memeriksa identitas jamaah dan menahan beberapa dari mereka.
Beberapa dari jamaah yang dilarang memasuki Al-Aqsa terdengar meneriakkan “Allah Akbar ” Meski ada larangan tampak ribuan jemaah dari Yerusalem Timur masih dapat memasuki kompleks dan melakukan shalat Jumat. Tentu saja ulah Israel ini menambah daftar panjang ulahnya yang merugikan warga Palestina.
Setelah shalat di masjid Al-Aqsa Jumat lalu, warga Palestina berbaris di jalan-jalan Kota Tua Yerusalem untuk melakukan protes terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait penerbitan kartun Nabi. Apa yang dilakukan Macron dianggap menyinggung umat Islam.
baca juga: apa yang terjadi di masjidil Aqsha?
Mereka meneriakkan, “Tidak ada Tuhan selain Tuhan, Macron adalah musuh Tuhan”, dan “Muhammad, bangsamu tidak akan menyerah.”
Sebelumnya ribuan warga Palestina juga berbondong-bondong ke masjid Al-Aqsa pekan lalu untuk merayakan kelahiran Nabi.
Selama pandemi ini kompleks suci Al-Aqsa telah ditutup dua kali.Penutupan pertama pada pertengahan Maret hingga 31 Mei, sedangkan yang kedua pada September berlangsung selama sebulan, dibuka kembali pada 18 Oktober. Hingga kini bentrokan dan kekerasan sering terjadi di wilayah tersebut.
Warga Palestina khawatir akan pembatasan Israel untuk memasuki Al-Aqsa karena bisa mengklaim mereka atas daerah tersebut. Dan tersebut dapat memadamkan aspirasi mereka untuk mendapatkan hak penuh dalam negara mereka sendiri dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.
Dalam konflik Palestina – Israel kompleks Masjidil Aqsa menjadi wilayah yang paling sensitif. Sejak Israel menduduki Yerusalem Timur Juni 1967, orang Israel diperbolehkan berdoa di Tembok Barat, sisa-sisa dari Kuil Kedua, yang dianggap sebagai situs tersuci dalam Yudaisme.