Wabah Covid-19 masih terus meningkat di Indonesia. Setidaknya untuk beberapa minggu terakhir ini. Korban semakin bertambah, dan rumah sakit pun membludak. Beberapa orang meninggal, karena tidak mendapat perawatan dan pengobatan. Sialnya, dalam situasi parah seperti ini, masih ada saja orang yang tidak berempati sedikitpun terhadap korban dan usaha yang sedang dilakukan pemerintah. Mereka terus mengumbar covid-19 tidak ada, mengampanyekan anti vaksin, dan mengumbar kepintaran seakan-akan dia paling paham masalah ini.
Sebagai pendapat pribadi, tidak percaya covid itu sah-sah saja. Tapi lain ceritanya kalau itu dikampanyekan. Apalagi kondisi tubuh orang beda-beda. Mengampanyekan ketidakpercayaan terhadap Covid sangat merusak dan membahayakan. Bayangkan, siapa yang menanggung akibat buruk dari kampanye itu. Sebagian orang yang terkena covid-19, tidak mau berobat ke rumah sakit dan pada akhirnya meninggal, karena meyakini Covid tidak ada.
Ustadz Ahong dalam akun twitternya mengatakan, “Kalau anda ngak yakin ada Covid-19, ngak pakai masker, ngak mau divaksin, itu hak anda. Tapi kalau anda sudah keluar rumah, berinteraksi dengan orang lain, anda sudah terikat dengan aturan yang disepakati banyak orang.”
Konsekuensi dari hidup bersama adalah taat pada aturan yang sudah disepakati. Memang tidak semua aturan itu sesuai dengan sama dengan apa yang ada di dalam pikiran kita. Tapi tidak mungkin juga sebuah aturan itu bisa disepakati semua orang yang isi kepalanya berbeda-beda. Sehingga jalan keluar dari semua itu adalah baiknya kita ikut pada aturan yang disepakati mayoritas.
Dalam konteks bernegara, kita sudah mengamanahkan kepada wakil rakyat dan pemerintah untuk membuat aturan bersama yang mengarah pada kepentingan bersama. Karenanya, sebagai muslim yang baik, kata Ustadz Ahong, aturan bersama itu harus ditaati. Sebab dalam hadis dikatakan, “Orang muslim itu harus taat pada apa yang sudah disepakati” (HR: Tirmidzi)
Setidaknya, berikan dulu kepercayaan kepada pihak yang berwewenang untuk menyelesaikan masalah Covid-19. Mengampanyekan Covid-19 tidak ada, anti vaksin, dan seterusnya, pada gilirannya juga tidak akan menyelesaikan masalah. Yang harus dilakukan saat ini adalah saling menguatkan dan membantu sesame warga negara.
*Jangan lupa follow akun Ustadz Ahong di sini