Di media sosial kerapkali ditemukan larangan pajang poto. Di antara alasannya, takut kena penyakit ain. Tak jarang beberapa kejadian atau musibah yang terjadi pada beberapa orang dikaitkan dengan penyakit ain. Belum lama ini, ada selebriti yang mengalami keguguran, sebagian netizen menganggap keguguran itu disebabkan penyakit ain. Karena, yang bersangkutan, sebelumnya memajang poto dan memberi kabar gembira kalau dia sedang hamil.
Dalam program Shihab & Shihab, Najwa Shihab bertanya kepada Prof. Quraish Shihab terkait apa sebetulnya penyakit ain. Apakah benar adanya, atau hanya sekedar mitos belaka? Prof. Quraish menjelaskan bahwa ain itu bukan penyakit. “Ain itu adalah pandangan mata, atau pikiran, yang menimpa orang lain, oleh satu dan laib sebab. Kita bisa melihat sesuatu dengan penuh ketakjuban, rasa takjub itu bisa berpengaruh pada sesuatu itu. Begitu pun dengan iri hati pada seorang, itu juga bisa berdampak buruk,” Jelas penulis tafsir al-Misbah yang populer itu.
Percaya atau tidak, ada banyak contoh dalam Islam orang yang terkena ain. Misalnya, ada dua orang sahabat Nabi yang sedang mandi, salah satu di antaranya takjub melihat keindahab badannya. Orang yang dikagumi itu tidak lama setelah itu pingsan. Ini namanya terkena ain. Disadari atau tidak, dalam kehidupan masyarakat ain itu diterima. Kalau di mesir misalnya, apabila ada orang yang memuji, yang dipuji langsung pegang kayu sebagai penangkalnya. Dalam agama, penangkalnya bukan pegang kayu, tapi berdoa dan dzikir. Makanya, tidak boleh memuji orang secara berlebihan, dan kalaupun ada yang memuji, yang dipuji hendaknya melafalkan masyaallah, subhanallah, dan lain-lain.
Memang ain agak sulit dibuktikan secara ilmiah. Banyak juga orang yang menolaknya. Tapi, kata Prof. Quraish Shihab, betapa banyak persoalan yang belum terjangkau ilmu pengetahuan. Betapa banyak pertanyaan tentang manusia yang belum bisa dijawab secara ilmiah. Barangkali masalah ain ini di antaranya yang belum terjawab. Contoh lain, seorang ibu seringkali bisa merasakan kegelisahan anaknya dari jarak jauh.
Karenanya, agama sudah memagari kita agar terhindar dari ain. Salah satunya dengan memperbanyak doa dan dzikir, baik ketika dipuji ataupun ketika ada yang iri hati kepada kita. Meskipun demikian, bukan berati pajang dan upload poto di media sosial tidak boleh. Sebab, menunjukkan keindahan dan kegembiraan itu juga bagian dari rasa syukur terhadap Allah SWT. Dahulu, ada seorang sahabat yang bertanya kepada Nabi. Wahai Nabi, saya suka pakai baju yang bagus, apakah itu boleh? Rasulullah menjawab, Tuhan itu senang kalau hambanya menampakkan anugerah yang diberikan kepada hambanya. Makanya, pakailah pakaian yang bagus.
Tidak ada masalah apabila kita ingin memajang, upload poto dan kenangan di media sosial. Hanya saja, kata Prof. Quraish Shihab, harus disertai dengan rasa syukur, jangan angkuh, dan harus tahu tempat dan situasinya.