Uni Afrika mengecam rencana perdamaian Palestina dan Israel yang digagas Trump dan Amerika Serikat. Bahkan kata mereka,rencana tersebut pelanggaran terhadap piagam Uni Afrika dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Hal tersebut dikemukakan oleh Moussa Faki Mahamat dalam sambutanya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tahunan para pemimpin Uni Afrika di Addis Ababa, Etiophia.
“Kita semua ikut prihatin atas hak Palestina untuk menentukan martabat dan nasibnya sendiri. Rencana perdamaian Amerika-Israel, yang disebut ‘Kesepakatan Abad Ini‘, telah disiapkan tanpa berkonsultasi dengan Palestina. Ini merupakan pelanggaran terhadap piagam Uni Afrika dan PBB, ”kata Moussa Faki Mahamat, Ketua Komisi Uni Afrika seperti dikutip laman muslimnews.co.uk.
Dalam pidato pembukaan di Majlis Kepala Negara dan Pemerintahan ke-33 Uni Afrika itu, Mahmamat menambahakan, solidaritas Afrika kepada rakyat Palestina tidak pernah berubah.
Menanggapi hal itu, Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shatty merasa terharu dan gembira. “Kami bangga dengan Afrika yang berpihak pada rakyat Palestina secara berprinsip untuk mewujudkan cita-cita negara kami di perbatasan 1967 dan Yerusalem menjadi ibu kota,” tuturnya.
Palestina memiliki status sebagai pengamat di Uni Afrika. Palestina dan para pemimpin negara di Afrika lainnya juga turut membahas persoalan-persoalan yang ada di negara itu tiap tahun dalam KTT tahunan Uni Afrika. Acara tersebut berlangsung pada 9 Februari 2020 lalu.
Nurul Huda
[Islamidotco] dihidupi oleh jaringan penulis, videomaker dan tim editor yang butuh dukungan untuk bisa memproduksi konten secara rutin. Jika kamu bersedia menyisihkan sedikit rezeki untuk membantu kerja-kerja kami dalam memproduksi artikel, video atau infografis yang mengedukasi publik dengan ajaran Islam yang ramah, toleran dan mencerahkan, kami akan sangat berterima kasih karenanya. Sebab itu sangat membantu dan meringankan.
(Klik pada gambar)