Setiap manusia pasti memiliki cita-cita dalam hidupnya. Manusia yang hidup tanpa cita-cita, sama seperti orang yang hidup tanpa memiliki arah dan tujuan. Waktu kecil orang tua, guru dan kerabat sering bertanya tentang cita-cita kita. Nak, apa cita-citamu bila nanti sudah besar? ingin menjadi presiden, seorang dokter, pilot, guru, artis dan lainnya merupakan jawaban yang paling umum diutarakan. Ya, memilih cita-cita memang hak setiap orang, ia boleh menjadi apa saja asalkan bermanfaat untuk dirinya dan orang lain.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seseorang jika ingin mencapai cita-citanya dan sukses dalam pekerjaan. Di antaranya adalah sebagai berikut:
Pertama, jangan menunda-nunda pekerjaan. Semua orang pasti tahu, menunda-nunda perkerjaan adalah sesuatu yang kurang baik, karena dengan menunda-nunda pekerjaan akan membuat pekerjaan tersebut semakin menumpuk yang pada akhirnya pasti akan sulit untuk diselesaikan. Dalam sebuah syair Arab dikatakan, “Janganlah kamu menunda pekerjaanmu hingga esok hari, selama kamu mampu menyelesaikannya pada hari ini”. Menunda-nunda pekerjaan juga dapat menghambat proses pencapaian cita-cita dan hari ini banyak sekali hal yang menyebabkan seseorang sering menunda pekerjaannya.
Kedua, jangan mengeluh. Setiap orang pasti memiliki banyak hambatan dan rintangan dalam mencapai cita-citanya. Mengeluh bukanlah solusi dalam menyelesaikan setiap persoalan tersebut. Islam mengajarkan kepada umatnya agar tidak pernah mengeluh dalam hidup dan terus berharap kepada Allah. Firman-Nya, “Janganlah engkau putus asa dari berharap kepada Allah”. Memintalah petunjuk pada-Nya dalam setiap sujud supaya keluar dari persoalan hidup adalah cara terbaik. Karena tidak mungkin Allah memberikan suatu cobaan, ujian dan hambatan dalah menjalani hidup kecuali Allah akan berikan jalan keluar kepadanya.
Ingatlah bahwa setiap ada kesulitan pasti akan ada kemudahan dan Allah tidak mungkin memberikan ujian di luar kemampuan hambanya. Karena sejatinya ujian yang diberikan adalah cara Allah untuk mengangkat derajat setiap insan. Dalam sebuah pepatah dikatakan “Pelaut yang tangguh dan hebat tidak akan terbentuk dan lahir dari ombak laut yang tenang”.
Ketiga, jangan malas. Dalam syair Arab dikatakan “Bersungguh-sunguhlah, jangan menjadi pribadi yang malas, dan lalai, karena penyesalan adalah akibat dari bermalas-malasan”. Seorang yang ingin mencapai cita-citanya dia juga harus menjadi orang yang bersungguh-sungguh dan rajin. Kesuksesan hanya dapat dicapai dengan kesungguhan. Maka ketika harapan dan cita belum tercapai seseorang harus intropeksi diri, sudah sampai mana kesungguhan yang dia lakukan, karena proses tidak pernah mengkhianati hasil.
Disadari ataupun tidak, rasa malas muncul karena banyak faKtor seperti tidak adanya dorongan niat yang kuat untuk mancapai hasil maksimal dan terkadang pula rasa malas itu datang karena tempat kita bekerja atau belajar yang tidak kondusif, seperti malas belajar dan bekerja karena ruangan kelas dan kantor yang kotor serta berantakan.
Keempat, tulis cita-citamu. Yang penulis maksud di sini adalah seyogyanya seseorang yang memiliki harapan dan cita untuk menulis cita-citanya tersebut di selembaran kertas lalu ditempelkan di dinding kamar atau lemari dan tempat yang dapat dijangkau mata pada tiap harinya. Tujuannya sebagai pengingat kembali bila kita lupa, atau sedang malas, tidak tahu apa yang harus dilakukan dan bisa juga karena lagi down. Nah, dengan menulis cita-cita tersebut diharapkan dapat membangkitkan kembali semangat yang pudar serta bekerja dan belajar lebih giat lagi. Seperti misalnya ada orang sukses yang menghabiskan waktunya untuk membaca hingga lima jam pada tiap harinya, maka bila kita ingin lebih sukses dari dia, kita harus membaca hingga tujuh jam dalam perharinya.
Kelima, berkumpul dengan orang baik dan sukses. Lingkungan sangat berperan besar dalam membentuk karakter seseorang. Baik dan tidaknya seseorang dapat dilihat dari lingkungan hidupnya, baik keluarga, sekolah, dan teman bermain. Sama seperti sabda Nabi, “Berteman dengan tukang besi pasti akan kecipratan apinya dan berteman dengan tukang parfum pasti akan terkena wanginya”. Di sinilah letak pentingnya bagi seseorang yang ingin mencapai cita-citanya untuk senantiasa berkumpul dan berteman dengan orang-orang yang sukses, memiliki satu visi, selalu perfikiran positif, mau saling memberi motivasi dan tentu tidak pernah mengeluh.
Keenam, istiqamah. Istiqamah adalah terus-menerus. Seseorang yang ingin sukses dia harus istiqamah dalam hidupnya. Istiqamah yang penulis maksud adalah fokus pada satu titik tujuan tidak mudah berpaling pada hal yang baru, seperti hari ini dia fokus menjual baju tetapi karena melihat temannya yang sukses berjualan sepatu dia pun ingin beralih profesi menjadi penjual sepatu. Karakter orang yang sukses bukanlah yang seperti itu, melainkan dia tetap fokus pada pencapaian target yang telah ditetapkan dalam hati sejak awal. Ia tidak terlena dengan kesuksesan orang lain dengan ikut-ikutan.
Ketujuh, doa dan tawakal. Doa adalah senjata orang yang beriman, tentu semua hal di atas harus dilakukan dengan semaksimal mungkin dan diiringi dengan doa, suapaya allah mengabulkan semua keinginan. karena Di balik usaha yang maksimal doalah senjata yang paling ampuh untuk mendapatkan segalanya. Berdoa merupakan sikap merendahkan diri di hadapan Allah, dan setiap doa pasti dikabulkan-Nya. Sudah barang tentu diakhiri dengan tawakkal, semuanya diserahkan kepada Allah SWT. Kita selaku manusia harus siap menerima takdir baik maupun buruk dari-Nya. Dan kita harus percaya bahwa apapun yang Allah berikan kepada hambanya itulah hal yang terbaik yang harus diterima dengan ikhlas dan tabah, “Sawabiqul himam la tahriqu as waral aqdar”, begitulah imam Ibnu ‘Athaillah menyebutkan dalam al-Hikam-nya.
Inilah beberapa tips yang harus dipenuhi oleh siapapun yang ingin meraih cita-cita dalam hidupnya. Semoga Allah mengabulkan segala harapan dan cita-cita dan dimudahkan dalam mencapainya.