Wudhu termasuk perintah Allah yang dianjurkan kepada umat Islam untuk dilakukan sebelum melaksanakan ibadah shalat dan ibadah lainnya. Secara bahasa, wudhu mengandung arti al-Hasan wa al-Nadzafah, yaitu kebaikan dan kebersihan.
Sehingga dengan demikian, wudhu mengandung sebuah hikmah yang mengisyaratkan kepada umat Islam bahwa ketika hendak melaksanakan suatu ibadah atau perbuatan yang lain, hendaknya didahului dengan kebaikan, kebersihan dan kesucian, baik lahir maupun batin.
Sejatinya, wudhu dianjurkan bukan hanya ketika hendak beribadah, bahkan juga dianjurkan dalam seluruh kondisi. Oleh karena itu, seorang muslim dianjurkan agar selalu berada dalam kondisi bersuci (wudhu) sebagaimana yang dahulu telah dicontohkan oleh Nabi Saw. dan para sahabatnya.
Mereka senantiasa berwudhu, baik dalam kondisi cuaca normal atau sangat dingin. Kebiasaan senantiasa dalam kondisi wudhu ini sedikit yang mampu melakukannya karena beberapa sebab, di antaranya adalah perasaan malas. Perasaan malas ini akan hilang saat seseorang mengetahui keutamaan wudhu.
Ada banyak keutamaan wudhu yang disampaikan oleh Nabi Saw, di antaranya sebagai berikut;
Pertama; Jalan menuju surga. Hal ini sebagaimana yang didapatkan Sayyidina Bilal bin Rabah, suara sandal beliau didengar oleh Nabi Saw di surga sebabnya karena beliau senantiasa wudhu dan disertai dengan shalat dua rakaat.
Kedua; menghilangkan dosa dan mengangkat derajat di surga. Wudhu adalah amalan ringan, tapi pengaruhnya ajaib dan luar biasa. Selain menghapuskan dosa kecil, wudhu’ juga mengangkat derajat dan kedudukan seseorang dalam surga.
Ketiga; Tanda umat Nabi Saw. Nabi Saw telah mengabarkan bahwa beliau akan mengenali ummatnya di Padang Mahsyar dengan adanya cahaya pada anggota tubuh mereka, karena pengaruh wudhu mereka ketika di dunia.