Kiamat pasti akan terjadi. Tapi tidak ada yang tahu kapan terjadinya. Hanya Allah yang mengetahui. Rasulullah saja tidak diberi tahu. Tugas manusia bukan untuk mencari kapan terjadinya kiamat, tetapi mengelola peradaban dan beribadah sebanyak mungkin. Ibadah adalah bekal untuk menghadap Yang Maha Kuasa. Kumpulkan sebanyak-banyaknya selagi masih diberi kehidupan.
Karena kiamat itu pasti terjadi, kita tidak perlu menerka-nerka. Yang terpenting perbanyak amal kebaikan. Jangan fokus pada memikirkan waktu kiamat terjadi, itu urusan Tuhan, bukan manusia. Bagi kebanyakan orang, kiamat menakutkan. Sehingga tak mengherankan bila pembahasan kiamat menarik dibicarakan. Bahkan, sebagian orang ada yang meramal kiamat akan terjadi pada bulan sekian dan tahun sekian. Meskipun dari ramalan yang sudah ada, kiamat belum terjadi.
Banyak orang juga fokus pada tanda-tanda kiamat. Melihat suatu kejadian, langsung dikaitkan dengan kiamat. Seakan-akan esok hari mau kiamat. Sekali lagi, tak perlu fokus memikirkan tanda kiamat, cukup diimani saja, dan perbanyak amal saleh dan kebaikan di dunia. Sebab itulah satu-satunya bekal penolong di akhirat kelak.
Sebab itu, sangat wajar bila Tuan Guru Bajang Zainul Majdi mengatakan kita tidak perlu banyak baca buku tentang kiamat. Kiamat pasti terjadi. Yang perlu diperbanyak mestinya membaca dan memahami buku-buku yang mengajarkan kita terkait apa yang mesti dilakukan selama hidup di dunia ini. Bagaimana membuat peradaban umat manusia semakin maju, tidak hanya peradaban intelektual, tetapi juga spiritual.
“Saya berharap, bukan apa-apa, jangan terlalu banyak baca buku tentang kiamat. Jangan habiskan waktu hanya membaca tentang kiamat. Tetapi mari gunakan waktu untuk membaca kitab-kitab yang memberi tahu kita, mengajarkan kita, apa yang mesti kita lakukan dalam kehidupan ini,” Tegas Tuan Guru Bajang.
Tuan Guru Bajang menjelaskan kiamat itu pasti datang. Bahkan saking pastinya banyak yang meramal, 2012 kemaren misalnya, ternyata kiamat tidak terjadi. “Allah maha tahu, kita tidak usah masuk wilayah itu, mari kita buat amal saleh, sekecil apapun. Sesedikit apapun. Seremeh apapun. Perbuatan baik itu pasti akan menyelematkan kita”, Papar TGB Zainul Majdi.