Mendekati puncak haji 27 Juni 2023 atau 9 Dzulhijjah 1444 H kawasan Masjidil Haram kian dipadati oleh jemaah. Diperkirakan satu juta orang lebih jemaah haji telah berada di Makkah, dan akan terus bertambah. Dengan lautan manusia yang memadatinya, tidak mudah bagi para jemaah untuk menemukan jalur pulang ketika selesai tawaf-sai atau shalat jamaah.
Berdasar pengamatan Islamidotco yang menjadi salah satu media peliput haji atau Media Center Haji, ada empat terminal bus di sekitar Masjidil Haram:
1. Terminal Syeib Amir atau Ghaza Station
Terminal bus ini terletak di sebelah utara Masjidil Haram dan menjadi terminal utama bus-bus yang mengangkut jemaah haji Indonesia. Jemaah yang menginap di area Raudlah, Syishah dan Jarwal bisa menemukan busnya di terminal ini. Meski terhitung sebagai terminal terluas dan terpadat di mana ratusan ribu jemaah keluar-masuk tiap hari, terminal Syeib Amir merupakan terminal yang jaraknya lumayan jauh, sekitar 500an meter, sehingga butuh waktu 15an menit jalan kaki dari/ke Masjidil Haram. Pintu terdekat ke Syeib Amir adalah pintu keluar Marwa, tapi sering dibuka-tutup sehingga tidak bisa dijadikan rute tetap buat jemaah yang ingin ke/dari Masjidil Haram.
2. Terminal Baab Ali
Terminal ini terletak di sebelah timur laut Masjidil Haram dan terhitung cukup dekat dari pintu Sofa-Marwa. Jaraknya sekitar 200an meter dari Masjidil Haram, sehingga untuk menjangkaunya tidak butuh waktu lama dan tenaga ekstra, meski di jam padat seperti Maghrib-Isya antriannya luar biasa karena harus masuk terowongan. Di terminal Baab Ali ini bus-bus melayani rute Masjidil Haram–Mahbas Jin dan Jamarat. Berbeda dengan Syeib Amir dan Jiyad yang ada banyak Bus Solawat, di terminal Syeib Amir tidak ada bus khusus Indonesia. Jemaah Indonesia di terminal ini bercampur dengan penumpang/jemaah dari negara lain lewat bus-bus yang disediakan oleh pemerintah Arab Saudi.
3. Terminal Jiyad
Terminal Jiyad adalah terminal terdekat dari halaman Masjidi Haram. Terminal ini terletak di sebelah tenggara Masjidil Haram atau di belakang The Clock Tower atau lebih dikenal dengan Zamzam Tower dan berjarak kurang dari 200 meter atau 10an menit jalan kaki. Jemaah Indonesia yang menginap di Misfalah akan turun di terminal ini jika ingin ke Masjidil Haram. Di terminal ini Panitia Haji dari Kementrian Agama, sebagaimana di Syeib Amir, juga menyediakan bus-bus khusus Indonesia yang biasa dikenal dengan sebutan Bus Solawat.
4. Terminal Tan’im atau Saptco Station
Terminal Tan’im terletak di sebelah barat laut Masjidil Haram. Jaraknya paling jauh dari halaman Masjidil Haram, lebih dari 500 meter. Namun alhamdulillah rombongan haji Indonesia tidak harus ke terminal ini karena tidak ada Bus Solawat yang mangkal di sini. Terminal ini terhitung paling dekat dengan area Jarwal, namun jemaah Indonesia yang menginap di Jarwal jatah busnya ditempatkan di terminal Syeib Amir. Terminal Tan’im/Saptco ini banyak dipakai oleh bus-bus Turki dan Pakistan.
Dengan mengetahui posisi terminal serta bus-bus yang mangkal di dalamnya, insya Allah jemaah Indonesia tidak akan kesulitan untuk kembali ke hotel masing-masing. Bus-bus Indonesia terhitung paling banyak—sehingga lebih mudah ditemukan, dan petugas haji Indonesia dengan rompi dan topi hitam berlogo bendera Indonesia juga terlihat berjaga di banyak sudut. Namun di waktu-waktu padat seperti habis shalat Isya, jemaah berpotensi kebingungan dan kehilangan arah, saking luasnya area Masjidil Haram dan berjumbelnya manusia dari berbagai penjuru negara. (SA)