Madinah merupakan salah satu Tanah Haram dan Tanah Suci yang memiliki berbagai keistimewaan. Bagi para jamaah haji maupun umrah, Madinah adalah salah satu kota yang tak boleh terlewatkan untuk dikunjungi. Nah, berikut ada beberapa tempat di Madinah yang harus anda singgahi ketika berkunjung ke kota ini:
1. Masjid Nabawi
Masjid ini dibangun pada tahun ke-1 Hijriyah. Dahulu di sekitar masjid dibangun tempat keluarga Rasulullah Saw., di sebelah timur masjid dibangun rumah Siti Aisyah yang sekarang menjadi tempat pemakaman Rasulullah Saw. dan kedua sahabatnya.
Sejarahnya, dahulu ketika Rasulullah Saw. masuk Madinah, kaum Anshar sangat mengelu-elukan beliau serta menawarkan rumah untuk beristirahat. Namun Rasulullah Saw. menjawab dengan bijaksana: “Biarkanlah unta ini berjalan, karena ia di perintah Allah”. Setelah sampai di hadapan rumah Abu Ayyub al-Anshari, unta tersebut berhenti. Dengan berhentinya unta tersebut, Rasul pun dipersilahkan tinggal oleh Abu Ayyub al-Anshari.
Setelah beberapa bulan di rumah Abu Ayyub al-Anshari, Nabi mendirikan masjid di atas sebidang tanah. Sebagian milik As’ad bin Zurarah yang di serahkan sebagai wakaf sedangkan Sebagian lagi dibeli dari anak yatim yang bernama Sahal dan Suhail, dua putra Amir Bin Amarah yang sedang diasuh Mu’adz bin Atrah.
Ketika pertama kali membangun, Nabi lah yang meletakkan batu pertamanya. Selanjutnya, yakni kedua, ketiga, keempat dan kelima masing-masing oleh sahabat Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali. Kemudian selanjutnya dibangun dengan gotong-royong hingga selesai.
Sekarang masjid Nabawi sudah terlihat megah nan mewah. Jamaah haji bisa menikmati kemewahan dan kemegahan masjid Nabawi. Jamaah juga akan disuguhkan dengan payung-payung raksasa yang bisa mengembang dengan otomatis. Tentunya akan membuat kita menyesal jika tak singgah.
2. Raudhah
Raudhah adalah suatu tempat di dalam Masjid Nabawi yang letaknya ditandai tiang-tiang putih, berada di antara rumah Siti Aisyah (sekarang makam Rasulullah Saw) sampai mimbar. Luas Raudhah dari arah timur ke barat sepanjang 22 m dan dari utara ke selatan 15 m. Raudhah adalah tempat yang makbul untuk berdo’a.
Bagi jamaah yang sudah sampai di Masjid Nabawi, tak boleh melewatkan untuk singgah di Raudhah. Setelah di Raudhah, banyak hal yang bisa dilakukan. Disunnahkan shalat di raudhah baik shalat fardhu ataupun shalat sunnah. Demikian juga disunnahkan i’tikaf atau duduk untuk berdzikir atau membaca Al Qur’an di sana. Karena beribadah di sana terdapat pelipat-gandaan pahala.
Rasulullah Saw. bersabda:
Antara rumahku dengan mim barku adalah Raudhah (taman) di antara taman-taman surga.
3. Makam Rasulullah Saw.
Setelah sampai di Raudhah, jamaah juga jangan beranjak dulu dari Nabawi, masih ada satu tempat lagi di dalam masjid yang harus diziarahi. Yakni, makam Nabi Muhammad Saw. Dahulu, makam Rasulullah dinamakan Maqsurah. Setelah Masjid itu diperluas, makam ini termasuk di dalam bangunan masjid.
Pada bangunan ini terdapat empat buah pintu: Pintu sebelah kiblat dinamai pintu at-Taubah. Pintu sebelah timur dinamai pintu Fatimah. Pintu sebelah utara dinamai pintu Tahajjud. Sedangkan pintu sebelah barat ke arah Raudah (sudah ditutup).
Dalam ruangan ini terdapat 3 buah makam, yaitu makam Rasulullah Saw., Abu Bakar Assiddiq Ra., dan Umar Ibnul Khattab Ra.
Bagi yang ingin berziarah di Makam Rasulullah Saw., jangan lupa memperhatikan jam buka makam, termasuk juga Raudhah. Karena Masjid Nabawi berbeda dengan Masjidil Haram Makkah yang terbuka untuk jemaah selama 24 jam. Pasalnya, Masjid Nabawi hanya dibuka pada jam 03.00 – 22.00 Waktu Saudi Arabia, maka waktu untuk ziarah diatur telah diatur sebagai berikut:
Bagi jamaah haji perempuan dapat mengunjungi Raudhah dan ziarah ke makam Rasulullah Saw. pada pukul 07.00 sampai dengan 10.00 dan pukul 13.30 sampai dengan pukul 15.00 Waktu Saudi Arabia. Tempatnya terpisah dengan laki-laki yang dibatasi dengan sekat yang dipasang khusus ketika perempuan berziarah.
4. Makam Baqi’ al-Gharqad
Baqi’ al-Gharqad adalah tanah kuburan sejak zaman Jahiliyah sampai sekarang. Jemaah haji yang meninggal di Madinah biasanya akan dimakamkan di Baqi’. Letaknya di sebelah timur dari Masjid Nabawi.
Di tempat ini juga dimakamkan Utsman bin Affan Ra. (Khalifah III), dan para istri Nabi Muhammad Saw, seperti Siti Aisyah Ra., Ummi Salamah Ra., Juwairiyah Ra., Zainab Ra., Hafsah binti Umar bin Khattab Ra., Mariyah al-Qibtiyah Ra., serta putera dan puteri Rasulullah Saw. Di antaranya, Ibrahim, Siti Fatimah, dan Ummu Kulsum. Demikian pula Ruqayyah Halimatus Sa’diyah ibu radla’ (ibu susuan) Rasulullah Saw.
Di sini pula dimakamkan Ulama Thabiin Khubra Imam Nafi (guru Imam Malik bin Anas). Sahabat yang mula-mula dimakamkan di Baqi’ ialah Abu Umamah, Hasan bin Zararah dari kaum Anshar dan Usman bin Maz’un dari golongan Muhajirin.
Pemakaman ini dikenal dengan nama Baqi’ al-Gharqad karena dahulu kala tumbuh pohon-pohon Gharqad (gerumbul-gerumbul pohon Gharqad/sejenis pohon-pohon yang berdaun kecil dan berduri).
Namun, ketika berziarah di Baqi’ ini, para ziarah tidak akan bisa menemukan di mana letak makam-makam para sahabat itu, juga makam saudara-saudaranya yang dahulu meninggal dan dimakamkan di sana. Karena makam di sana tidak seperti makam di Indonesia yang bertuliskan nama di nisan. Makam di sana hanya ditandai dengan batu kecil saja.
5. Masjid Quba
Masjid Quba adalah masjid yang pertama kali didirikan oleh Nabi Muhammad Saw. Masjid ini dibangun oleh Nabi Muhammad Saw. sebanyak dua kali. Pertama ketika kiblatnya menghadap Baitul Maqdis dan kedua ketika kiblat nya menghadap Baitullah.
Letak masjid Quba saat ini berada di sudut perempatan jalan yang tidak jauh dari jalan baru yang menghubungkan antara Madinah, Mekah dan Jeddah. Tepatnya, terletak di daerah Quba. Quba merupakan daerah yang terletak ± 5 km sebelah barat daya Madinah.
Ketika Nabi Muhammad Saw. berhijrah ke Madinah, yang pertama kali menjemput kedatangan Rasulullah Saw. adalah penduduk Quba. Pada saat itu, penduduk Quba belum pernah bertemu dengan Rasulullah Saw. sehingga mereka ragu ketika Rasul datang bersama sahabat Abu Bakar as-Siddiq yang sama-sama berpakaian putih. Abu Bakar secara tidak langsung menjawab keragu-raguan mereka dengan memayungi kepala Rasul dengan selendangnya.
Rasulullah Saw. mempunyai kebiasaan mengunjunginya di setiap hari sabtu. Keutamaan masjid ini juga dijelaskan dalam sabdanya:
Barang siapa bersuci (membersihkan diri dari najis dan hadats) di rumahnya, kemudian datang ke masjid Quba dan shalat di dalamnya, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala umrah. (H.R. Ibnu Majah).
Disarikan dari buku “Tuntunan Manasik Haji dan Umrah” yang diterbitkan oleh Kementrian Agama 2014