Khutbah Idul Fitri adalah khutbah yang dilaksanakan setelah pelaksanaan salat idul fitri berjamaah. Secara keseluruhan Khutbah Idul Fitri memiliki rukun – rukun serta syarat – syarat yang tidak jauh berbeda dengan khutbah jumat. Yang terdiri dari Pujian Bagi Allah SWT, Salawat Kepada baginda Nabi Muhammad SAW, Wasiat untuk meningkatkan ketakwaan, membaca ayat Al-Qur’an, serta doa kebaikan bagi kaum muslimin.
Dalam tata cara pelaksanaannya, khutbah idul fitri tidak jauh berbeda dengan khutbah jumat. Keduanya sama – sama terdiri dari dua khutbah yang diselingi oleh duduk diantara dua khutbah. Hanya saja, satu hal yang membedakan tata cara khutbah idul fitri dengan khutbah jumat terdapat pada saat khatib membuka khutbah.
jika pada khutbah jumat tidak disunahkan bagi khatib untuk membuka khutbah dengan takbir, maka pada khutbah idul fitri seorang khutbah disunahkan untuk membuka khutbahnya dengan takbir. Pada khutbah pertama, biasanya sang khatib membuka khutbahnya dengan takbir sebanyak sembilan kali, sedangkan pada khutbah kedua biasanya sang khatib membuka khutbahnya dengan takbir sebanyak tujuh kali.
Selain hal itu, pelaksanaan khutbah idul fitri tidak berbeda jauh dengan khutbah jumat. Seperti dengan mendahulukan hamdalah, shalawat kepada Nabi SAW, lalu dilanjutkan dengan wasiat untuk meningkatkan ketakwaan, serta nasihat-nasihat yang baik, dan dilanjutkan dengan membaca beberapa ayat Al-Qur’an, diselingi dengan duduk diantara dua khutbah, kemudian ditutup dengan khutbah kedua yang diakhiri dengan doa baik bagi kaum muslimin di seluruh dunia.