Tarsis Salome Robek Ijazah Saat Prosesi Wisuda, Protes Genosida Israel atas Palestina

Tarsis Salome Robek Ijazah Saat Prosesi Wisuda, Protes Genosida Israel atas Palestina

Mahasiswa ini robek ijazah saat prosesi wisuda, protes genosida Israel atas Palestina

Tarsis Salome Robek Ijazah Saat Prosesi Wisuda, Protes Genosida Israel atas Palestina
Protes genosida israel palestina Source: Anadolu

NEW YORK, ISLAMI.CO – Tarsis Salome, seorang mahasiswa Universitas Columbia di New York memakai kafiyeh dan baju wisuda. Harusnya ia diwisuda oleh kampus sebagai seorang jurusan ilmu layanan sosial.

Lantas, ia merobek ijazahnya saat upacara wisuda tersebut. Ia melakukan protes karena diduga kampusnya jadi bagian atau tidak mendukung perjuangan Palestina.

Tarsis Salome memprotes dugaan keterlibatan kampusnya yang diduga turut ikut melanggengkan“genosida” Israel terhadap warga Palestina d Gaza.

Dilansor Anadolu, dalam upacara wisuda pada Jumat, Tarsis merobek-robek ijazahnya saat berada di atas panggung. Lantas, rekaman di media sosial itu viral.

Selain itu, sejumlah wisudawan lainnya juga terlihat mengenakan borgol beritsleting dan memegang atribut-atribut pro-Palestina. Langkah ini diambil mereka setelah universitas tersebut membatalkan upacara wisuda utamanya.

 

Baca juga: Rapat Kabinet Arab Saudi: Hentikan Perang di Gaza dan Beri Pengakuan Kemerdekaan Palestina

Diduga, pihak kampus berhati-hati karena meningkatnya kekhawatiran akan keamanan setelah beberapa mahasiswa pro-Palestina mendirikan tenda perkemahan di sana.

Belakangan, Protes di kampus-kampus pro-Palestina telah berlangsung sejak 17 April, ketika para mahasiswa di Universitas Columbia meluncurkan sebuah perkemahan sebagai bentuk solidaritas mereka terhadap Gaza.

Para mahasiswa pro Palestina ini dan menuntut agar kampus menghentikan segara hubungannya dengan Israel.

Belakangan, lebih dari 2.000 orang telah ditangkap di kampus-kampus AS sejak bulan lalu. Penangkapan ini terjadi di tengah perdebatan yang sangat terpolarisasi mengenai hak untuk melakukan protes, batasan kebebasan berpendapat dan tuduhan antisemitisme.

Demonstrasi pro Palestina terjadi di kampus-kampus di beberapa wilayah Eropa, termasuk Prancis, Belanda dan Swiss.