Allah mengabulkan doa Nabi Yusuf. Nabi Yusuf kemudian dimasukkan ke penjara. Di penjara ini, Nabi Yusuf bertemu dengan dua orang pemuda yang meminta Nabi Yusuf menafsirkan mimpi mereka berdua. Allah berfirman dalam surat Yusuf ayat 35-37:
ثُمَّ بَدَا لَهُمْ مِنْ بَعْدِ مَا رَأَوُا الْآيَاتِ لَيَسْجُنُنَّهُ حَتَّى حِينٍ () وَدَخَلَ مَعَهُ السِّجْنَ فَتَيَانِ قَالَ أَحَدُهُمَا إِنِّي أَرَانِي أَعْصِرُ خَمْرًا وَقَالَ الْآخَرُ إِنِّي أَرَانِي أَحْمِلُ فَوْقَ رَأْسِي خُبْزًا تَأْكُلُ الطَّيْرُ مِنْهُ نَبِّئْنَا بِتَأْوِيلِهِ إِنَّا نَرَاكَ مِنَ الْمُحْسِنِينَ () قَالَ لَا يَأْتِيكُمَا طَعَامٌ تُرْزَقَانِهِ إِلَّا نَبَّأْتُكُمَا بِتَأْوِيلِهِ قَبْلَ أَنْ يَأْتِيَكُمَا ذَلِكُمَا مِمَّا عَلَّمَنِي رَبِّي إِنِّي تَرَكْتُ مِلَّةَ قَوْمٍ لَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَهُمْ بِالْآخِرَةِ هُمْ كَافِرُونَ
Tsumma badaa lahum mim ba’di maa raawul aayaati layasjununnahu hattaa hiin. Wadakhala ma’ahus sijna fatayaani qaala ahaduhumaa innii araanii a’shiru khamraw waqaalal aakharu innii araanii ahmilu fawqa ra’sii khubzan ta’kuluth thairu minhu nabbi’naa bita’wiilihi innaa naraaka minal muhsiniin. Qaala laa ya’tikumaa tha’aamun turzaqaanihi illaa nabba’tukumaa bita’wiilihi qabla any ya’tiikumaa dzalikumaa mimmaa ‘allamanii rabbii innii taraktu millata qaumil laa yu’minuuna billaahi wa hum bil aakhirati hum kaafiruun.
Artinya:
“Kemudian timbul pikiran pada mereka setelah melihat tanda-tanda (kebenaran Yusuf) bahwa mereka harus memenjarakannya sampai beberapa waktu. Dan bersama dengan dia masuk pula ke dalam penjara dua orang pemuda. Berkatalah salah seorang diantara keduanya: “Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku memeras anggur.” dan yang lainnya berkata: “Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku membawa roti di atas kepalaku, sebagiannya dimakan burung.” Berikanlah kepada Kami ta’birnya. Sesungguhnya kami memandang kamu termasuk orang-orang yang pandai (mena’birkan mimpi). Yusuf berkata: “Tidak disampaikan kepada kamu berdua makanan yang akan diberikan kepadamu melainkan aku telah dapat menerangkan jenis makanan itu, sebelum makanan itu sampai kepadamu. Yang demikian itu adalah sebagian dari apa yang diajarkan kepadaku oleh Tuhanku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, sedang mereka ingkar kepada hari kemudian.” (Surat Yusuf Ayat 35-37).
Nabi Yusuf Masuk Penjara
Setelah banyak yang menyaksikan bukti-bukti kejujuran Nabi Yusuf dalam permasalahannya dengan Zulaikha, Nabi Yusuf justru dipenjara. Hal ini ditengarai sebagai cara meredam isu skandal antara Nabi Yusuf dan Zulaikha. Dan agar banyak yang mengira bahwa Nabi Yusuf dipenjara sebab terbukti bersalah. Namun bagi Nabi Yusuf, masuk penjara adalah terkabulnya permintaannya kepada Allah agar terhindar dari rayuan Zulaikha.
Sampai berapa lama Nabi Yusuf di penjara? Tidak ada keterangan yang jelas dalam ayat di atas. Allah hanya menyebutkan kata حين (beberapa waktu) yang menurut ahli bahasa bisa saja menunjukkan waktu yang pendek dan waktu yang panjang. Oleh karena itu, ada banyak pendapat mengenai berapa lama Nabi Yusuf dipenjara.
Ibnu Abbas menerangkan, lama waktu Nabi Yusuf dipenjara yang ditunjukkan pada ayat di atas adalah sampai gosip antara Nabi Yusuf dan Zulaikha menghilang. Ada yang langsung memberi batasan waktu, yaitu sejumlah 5 tahun. Ada pula yang menyatakan 7 tahun, ada pula yang menyatakan 12 tahun.
Imam Fakhrurrazi berkomentar, pendapat yang paling tepat adalah bahwa jangka waktu berapa lama Nabi Yusuf dipenjara tidaklah diketahui. Hanya saja, bisa dipastikan jangka tersebut cukup panjang. Hal ini berdasar ayat 45 yang mengisyaratkan bahwa Nabi Yusuf cukup lama ada di penjara.
Dua Pemuda Meminta Nabi Yusuf Menafsirkan Mimpi Mereka
Usai dimasukkan penjara dan terhindar dari rayuan Zulaikha, kisah Nabi Yusuf berlanjut dengan pertemuan dirinya dengan dua orang pemuda yang mengadukan mimpi mereka di penjara. Berdasar keterangan beberapa ahli tafsir, mereka ini adalah para pelayan raja. Yang satu bertugas menyuguhkan minuman, dan yang satu adalah tukang roti. Mereka dipenjara sebab dituduh hendak meracun raja.
Si penyuguh minuman bermimpi memeras anggur. Sedang si pembuat roti bermimpi membawa roti di kepalanya lalu datang burung memakan roti tersebut. Mimpi itu kemudian diceritakan kepada Nabi Yusuf dan mereka meminta Nabi Yusuf menjelaskan tafsir atas mimpi tersebut.
Bagaimana dua pemuda ini seakan-akan bisa tahu bahwa Nabi Yusuf menguasai tafsir mimpi? Imam Fakhrurrazi menjelaskan. Bisa saja dua pemuda itu masuk penjara dengan raut muka sedih, lalu Nabi Yusuf meminta keduanya menceritakan ihwal kesedihan mereka. Dan Nabi Yusuf memperlihatkan kemampuannya dalam tafsir mimpi.