وَلَن تَرْضَى عَنكَ الْيَهُودُ وَلاَ النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
“Dan orang-orang Yahudi dan Kristen tidak akan rela kepadamu, hingga engkau mengikuti kebenaran /akidah mereka”
(QS. al-Baqarah:120)
Tafsir:
Selama Nabi Muhammad Saw masih berkeyakinan; Tuhan adalah Allah, dan beliau sendiri adalah utusan Allah Swt, selama itu pula orang-orang Yahudi dan Kristen tidak dapat menerima (berarti tidak rela kepada) keyakinan atau aqidah tersebut.
Sama halnya dengan sikap kaum muslim sendiri. Selama orang Kristen yakin Yesus adalah anak Tuhan dan orang Yahudi percaya bahwa mereka adalah umat pilihan Tuhan, maka selama itu pula kaum muslimin tidak akan rela kepada kedua agama tersebut. Dalam arti, tidak menerima ajaran mereka.
Kalau kita bersikap demikian, hal itu sebenarnya wajar-wajar saja, karena menyangkut penerimaan keyakinan atau aqidah.Tetapi hal itu tidak menghalangi para pemeluk ketiga agama itu untuk bekerjasama dalam hal muamalat, yaitu memperbaiki nasib bersama dalam mencapai kesejahteraan materi. Mereka dapat bekerjasama untuk mengatur kesejahteraan materi tersebut dengan menggunakan ajaran masing-masing.
Sumber: K.H. Abdurrahman Wahid, Islam dan Dialog antar Agama-Duta Masyarakat 26 agustus 2002.