Membaca surat al-Fatihah adalah salah satu rukun dalam shalat yang konsekuensinya adalah shalat kita tidak sah jika tidak membacanya. Selain itu, kita juga harus berhati-hati ketika membaca surat al-Fatihah dalam shalat. Pasalnya, jika kita kurang tepat atau bahkan salah dalam membacanya, akan berakibat pada tidak sahnya shalat kita.
Syekh Salim bin Sumair al-Hadhrami menjelaskan dalam karyanya, kitab fikih yang berjudul Safinatun Naja, bahwa setidaknya ada sepuluh hal yang harus diperhatikan agar bacaan al-Fatihah dalam shalat kita sah. Sepuluh hal tersebut adalah:
1. Tertib
2. Berurut-urutan. Sehingga tidak diperbolehkan membaca secara random.
3. Menjaga huruf-hurufnya.
4. Menjaga tasyid-tasydidnya. Karena salah dalam membaca huruf dan tasydid dapat mengakibatkan perubahan makna.
5. Tidak diperbolehkan berhenti terlalu lama atau sebentar dengan maksud memotong bacaan.
6. Harus membaca semua ayat, termasuk basmalah. Karena basmalah termasuk bagian dari ayat al-Fatihah
7. Tidak boleh ada bacaan yang salah (Lahn) yang dapat merusak makna al-Fatihah.
8. Al-Fatihah harus dibaca ketika berdiri shalat fardhu.
9. Seluruh bacaan al-Fatihah harus didengar oleh si Mushalli (orang yang shalat) sendiri
10. Tidak diperbolehkan menyela-nyelahi bacaan al-Fatihah dengan dzikir yang lain.
Wallahu A’lam.