Surat Ajaib dari Waliyullah yang Menghapus Wajah Jahat

Surat Ajaib dari Waliyullah yang Menghapus Wajah Jahat

Ini kisah Waliyullah bernama Junaid Al Baghdadi dan seseorang yang berniat berbuat kejahatan. Ternyata, ia murid waliyullah tersebut dan wajahnya jadi legam

Surat Ajaib dari Waliyullah yang Menghapus Wajah Jahat
Ilustrasi murid dan mursyid.

ini cerita tentang Waliyullah yang terkenal. Ia bernama Junaid al Bagdadi, sorang sufi masyhur yang mempunyai banyak murid. Selain itu, ia dikenal kar0mahnya yang banyak dan luar biasa. Salah satunya adalah surat yang disampaikan kepada muridnya saat yang ternyata menuntunnya untuk bertobat.

Dikisahkan bahwa suatu hari ada seorang murid dari waliyullah ini menyepi di suatu tempat di Basrah. Tampaknya ia memang sedang merencanakan sesuatu.

Benar saja, pada malam harinya ia ingin berbuat jahat. namun sebelum niatnya terlaksana, ia bercermin. Ketika melihat wajahnya sontak dirinya kaget. Wajahnya berubah menjadi hitam legam

“Mengapa wajahku berubah begini,” batinnya sambil bercermin.

Tampak warna kehitaman terdapat di mukanya. Wajahnya menjadi belang. Murid Junaid itu menjadi pucat pasi wajahnya.

“Apa gerangan yang membuat wajahku menjadi seperti ini,” gumamnya dalam hati. Ia pun terus menghadap cermin.

Murid Junaid itu menjadi penasaran. Beberapa kali wajahnya dibasuh dan dibersihkan, namun noda hitam itu masih ada. Ia pun malu dan tidak ingin bertemu dengan siapa pun.

Akhirnya, murid Junaid ini hanya berada di dalam rumah sambil meratapi nasibnya itu.

“Mengapa wajahku menjadi begini,” ratapnya setiap hari.

Namun setelah tiga hari noda hitam yang hampir menyelimuti seluruh wajahnya itu hilang berangsur-angsur.

Pada hari ketiga datanglah temannya yang membawa sepucuk surat dari gurunya, Waliyullah Junaid al Bagdadi.

Sambil menutupi wajahnya ia mengambil surat tersebut. Setelah itu ia membaca surat Junaid al Bagdadi yang isinya begini,”Mengapa engkau berlaku tidak pantas di hadapan Allah Taa’la? Selama tiga hari ini aku  bekerja untuk menghilangkan warna hitam yang ada di wajahmu sebagai tanda kesalahanmu. Kemudian aku ganti seperti wajahmu dulu.”

Setelah membaca surat itu, ia tercenung.  Dan akhirnya ia bertobat mohon ampun kepada Allah Taa’la.