Solarisasi Masjid-masjid Besar di Dunia: Upaya Muslim Selamatkan Lingkungan

Solarisasi Masjid-masjid Besar di Dunia: Upaya Muslim Selamatkan Lingkungan

Solarisasi Masjid-masjid Besar di Dunia: Upaya Muslim Selamatkan Lingkungan

Salah satu masjid terbesar di Glasglow Skotlandia (Glasgow Central Mosque) dipasangi solar panel pada Kamis, 4 November 2021 waktu setempat. Di waktu yang sama, beberapa masjid besar di negara lain juga dilakukan pemasangan solar panel, seperti masjid Nabawi di Madinah, Masjid Al Haram di Mekah dan Masjid Al Azhar di Kairo.

Upaya ini merupakan bagian dari partisipasi masjid-masjid besar dalam menurunkan emisi karbon dan mendorong tempat ibadah untuk meningkatkan perjuangan menghadapi perubahan iklim.

Pemasangan solar panel ini merupakan inisiasi dari lembaga donor Islamic Relief bersama dengan Greenpeace Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA)  sebagai bagian dari inisiatif Masjid Hijau (Green Mosque). Sekitar 130 panel surya yang dipasang dengan tujuan mengurangi sekitar 18.000 kg emisi CO2 per tahun dan diumumkan selama konferensi iklim COP 26.

Tufail Hussein, Direktur Islamic Relief Inggris, mengatakan bahwa upaya seperti ini seharusnya bisa menjadikan masjid sebagai mercusuar dalam perubahan iklim.

“Upaya solarisasi gedung ikonik ini – terletak tepat di seberang sungai tempat para pemimpin dunia bertemu di COP 26 – seharusnya mendorong tindakan dalam skala global. Kami berharap hal ini memicu efek domino bagi berbagai tempat ibadah untuk mengurangi emisi mereka dan bertindak sebagai mercusuar dalam menghadapi perubahan iklim,” ujar Tufail Hussein.

Nouhad Awwad, Jurukampanye Ummah for Earth Greenpeace Timur Tengah dan Afrika Utara, mengatakan bahwa proyek ini sebagai salah satu pesan penting bahwa umat Islam harus turut menjadi bagia dari solusi perubahan iklim.

“Proyek ini menunjukkan potensi nyata bahwa umat Islam harus menjadi bagian dari solusi atas memburuknya keadaan darurat iklim. Selain manfaat lingkungan langsung dari ‘penghijauan’ tempat-tempat ibadah ini, posisinya sebagai pusat budaya dan spiritualitas berarti mereka dapat memberikan pengaruh besar pada orang-orang dan komunitas,” terang Nouhad.

Proyek Ummah4Earth bertujuan untuk berkontribusi pada gerakan iklim di antara umat Islam di seluruh dunia dengan membangun nilai-nilai Islam untuk mengatasi kerentanan umat Islam dan dampak iklim. Proyek ini berusaha untuk menunjukkan bagaimana budaya dan nilai-nilai Muslim merupakan cahaya penuntun yang penting untuk masa depan yang lebih berkelanjutan, sambil memperkuat suara pemuda Muslim dalam percakapan global seputar iklim.

Proyek U4E berfungsi sebagai platform bagi umat Muslim dan pemuda Muslim khususnya untuk menjadi warga aktif yang bekerja untuk komunitas mereka dan kebaikan planet ini. U4E juga berupaya untuk bekerja sama dengan pemberi pengaruh utama, tokoh agama, dan pemimpin pemikiran yang dapat berkontribusi pada pola pikir yang memprioritaskan iklim sebagai masalah global yang mendesak. (AN)