Pemerintah tampaknya semakin kepayahan menyikapi pandemi Covid-19. Seiring meningkatnya kasus positif Covid-19, kepercayaan publik kepada pemerintah rupanya masih jauh dari kata baik. Buktinya, status halal-haram vaksin Astrazeneca masih menjadi isu yang cukup genting. Saking krusialnya perkara ini, Presiden Jokowi plus Wapres Ma’ruf Amin harus ikutan angkat bicara.
Menurut Ma’ruf, label haram itu tak perlu dipersoalkan karena MUI juga telah mengizinkan vaksin tersebut digunakan dalam kondisi darurat.
“Halal tidak halal saya kira yang sekarang dipersoalkan itu seharusnya ada boleh atau tidak boleh, bukan pada halal atau tidak halal. Sebab tidak halal pun MUI bilang boleh, apalagi kalau itu memang halal, tentu menjadi lebih boleh. Itu bukan problem menurut saya,” kata dia dalam keterangannya, Senin, 22 Maret 2021.
Lebih jauh, eks Ketua MUI ini mengatakan pihak AstraZeneca juga telah menjelaskan bahwa vaksin mereka tidak mengandung unsur babi. Jika ini berhasil dibuktikan, Ma’ruf mengatakan artinya vaksin tersebut lebih bisa digunakan.
Terpisah, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan bahwa hasil survei yang dihelat pada Februari 2021 menunjukkan angka sekitar 81 persen untuk responden dari masyarakat umum yang meyakini akan pentingnya kehalalan vaksin. Dengan demikian, isu kehalalan menjadi isu krusial yang perlu diperhatikan pemerintah dalam menjalankan program vaksinasi Covid-19.
Di samping itu, hasil survei nasional kepada masyarakat umum juga menunjukkan bahwa masih ada 41 persen yang belum bersedia divaksin. Alasannya, karena faktor kehalalan vaksin itu sendiri dan faktor keamanan.
Untuk itu, dia menyarankan agar tokoh politik, seperti Prabowo Subianto, Sandiaga Salahuddin Uno, serta Anies Rasyid Baswedan berada di depan dalam mengampanyekan vaksinasi Covid-19.
Malahan, Burhanuddin juga mengusulkan agar Habib Rizieq Shihab (HRS) menjadi duta vaksinasi Covid-19. Menurut dia, sosok HRS dapat mengesampingkan keterkaitan isu politik dan pelaksanaan program vaksinasi Covid-19.
“Saya bahkan mengusulkan Habib Rizieq Shihab pun kalau perlu jadi influencer vaksinasi, ini supaya orang tidak melihat isu-isu politik, tapi ini isu bersama,” ujar Burhanuddin dalam rilis hasil survei secara daring, Ahad (21/3).
Takbirr!!!