Nabi Muhammad di akhirat adalah pemimpin umat manusia. Sebab orang yang pertama kali diterima syafaatnya oleh Allah adalah Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam.
Al-Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani membagi syafaat Nabi SAW dalam beberapa macam:
ﻭَﺃَﻥَّ ﻛُﻞَّ ﺃَﺣَﺪٍ ﻳَﺤْﺼُﻞُ ﻟَﻪُ ﺳَﻌْﺪٌ ﺑِﺸَﻔَﺎﻋَﺘِﻪِ ﻟَﻜِﻦَّ اﻟْﻤُﺆْﻣِﻦَ اﻟْﻤُﺨْﻠِﺺَ ﺃَﻛْﺜَﺮُ ﺳَﻌَﺎﺩَﺓً ﺑِﻬَﺎ ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﺸْﻔَﻊُ ﻓِﻲ اﻟْﺨَﻠْﻖِ ﻹِِﺭَاﺣَﺘِﻬِﻢْ ﻣِﻦْ ﻫَﻮْﻝِ اﻟْﻤَﻮْﻗِﻒِ ﻭَﻳَﺸْﻔَﻊُ ﻓِﻲ ﺑَﻌْﺾِ اﻟْﻜُﻔَّﺎﺭِ ﺑِﺘَﺨْﻔِﻴﻒِ اﻟْﻌَﺬَاﺏِ ﻛَﻤَﺎ ﺻَﺢَّ ﻓِﻲ ﺣَﻖِّ ﺃَﺑِﻲ ﻃَﺎﻟِﺐٍ ﻭَﻳَﺸْﻔَﻊُ ﻓِﻲ ﺑَﻌْﺾِ اﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﺑِﺎﻟْﺨُﺮُﻭﺝِ ﻣِﻦَ اﻟﻨَّﺎﺭِ ﺑَﻌْﺪَ ﺃَﻥْ ﺩَﺧَﻠُﻮﻫَﺎ ﻭَﻓِﻲ ﺑَﻌْﻀِﻬِﻢْ ﺑِﻌَﺪَﻡِ ﺩُﺧُﻮﻟِﻬَﺎ ﺑَﻌْﺪَ ﺃَﻥِ اﺳْﺘَﻮْﺟَﺒُﻮا ﺩُﺧُﻮﻟَﻬَﺎ ﻭَﻓِﻲ ﺑَﻌْﻀِﻬِﻢْ ﺑِﺪُﺧُﻮﻝِ اﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﺑﻐﻴﺮ ﺣﺴﺎﺏ ﻭَﻓِﻲ ﺑَﻌْﻀِﻬِﻢْ ﺑِﺮَﻓْﻊِ اﻟﺪَّﺭَﺟَﺎﺕِ ﻓِﻴﻬَﺎ
Pertama, kemudahan saat dikumpulkan di Padang Mahsyar
Kedua, mengeluarkan sebagian orang Mukmin dari neraka
Ketiga, menggagalkan sebagian Mukmin untuk tidak masuk ke dalam neraka
Keempat, memasukkan Kaum Mukminin ke surga tanpa pemeriksaan
Kelima, mengangkat sebagian Kaum Mukminin dalam tingkatan di surga (Fathul Bari 2/194)
Setelah Syafaat Nabi Muhammad SAW maka yang lainnya juga diperkenankan memberi syafaat:
ﻓَﻴَﺸْﻔَﻊُ اﻟﻨﺒﻴﻮﻥ ﻭَاﻟﻤَﻼَﺋِﻜَﺔُ ﻭَاﻟﻤُﺆْﻣِﻨُﻮﻥَ
“Kemudian para Nabi memberi syafaat, para malaikat (QS Ghofir 7-8) dan orang-orang beriman” (HR Bukhari)
Bagaimana cara sesama orang Islam memberi syafaat? Dijelaskan dalam hadits berikut:
ﻭَﻋَﻦْ ﺟَﺎﺑِﺮٍ ﻗَﺎﻝَ: ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ اﻟﻠَّﻪِ – ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ -: ” «ﻳَﻔْﺘَﻘِﺪُ ﺃَﻫْﻞُ اﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﻧَﺎﺳًﺎ ﻛَﺎﻧُﻮا ﻳﻌﺮﻓﻮﻧﻬﻢ ﻓِﻲ اﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ، ﻓَﻴَﺄْﺗُﻮﻥَ اﻷَْﻧْﺒِﻴَﺎءَ ﻓَﻴَﺬْﻛُﺮُﻭﻧَﻬُﻢْ ﻓَﻴَﺸْﻔَﻌُﻮﻥَ ﻓِﻴﻬِﻢْ ﻓَﻴُﺸَﻔَّﻌُﻮﻥَ». ﺭَﻭَاﻩُ اﻟﻄَّﺒَﺮَاﻧِﻲُّ ﻓِﻲ اﻷَْﻭْﺳَﻂِ، ﻭَﺇِﺳْﻨَﺎﺩُﻩُ ﺣَﺴَﻦٌ
“Jabir berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Penduduk surga kehilangan orang-orang yang dikenalnya di dunia. Lalu mereka mendatangi para Nabi dan menyampaikan kepadanya. Para Nabi lalu memberi syafaat dan syafaat mereka diterima.” (HR Thabrani, sanadnya Hasan)