Savic Ali: Manusia Memiliki Potensi untuk Serakah, Tapi Agama Membatasinya

Savic Ali: Manusia Memiliki Potensi untuk Serakah, Tapi Agama Membatasinya

Savic Ali: Manusia Memiliki Potensi untuk Serakah, Tapi Agama Membatasinya
Savic Ali, Ketua PBNU dan Founder Islamidotco. (tangkapan layar video NU Online)

Islami.co (Tangerang Selatan) — Savic Ali, aktivis 98, sekaligus founder islamidotco menyoroti isu keserakahan manusia sebagai faktor utama di balik deforestasi. Ia mengajak umat Islam untuk merenungkan peran mereka dalam menghadapi tantangan lingkungan ini. Hal ini disampaikan dalam diskusi bertajuk “Omon-Omon Deforestasi: Bagaimana Muslim Bersikap?” di Outlier Cafe, Ciputat (26/03).

Savic Ali menyampaikan bahwa keserakahan manusia, yang difasilitasi oleh kapitalisme, menjadi pendorong utama eksploitasi sumber daya alam. “Manusia pada dasarnya secara intrinsik punya kecenderungan serakah, punya kecenderungan agresif, punya kecenderungan menang-menangan,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa meskipun agama berusaha menjinakkan sifat serakah ini, kapitalisme modern menyediakan medium untuk menumpuk kekayaan tanpa batas.

Dalam pidatonya, Savic menekankan bahwa sebelum era kapitalisme, pembabatan hutan tidak dilakukan secara masif. “Orang kampung satu abad yang lalu enggak akan menebang hutan sampai berton-ton, berkubik-kubik, buat apa?” katanya, menyoroti perbedaan perilaku manusia sebelum dan sesudah kapitalisme mendominasi.

Savic juga mengkritik pandangan yang menganggap bahwa deforestasi dapat diterima selama mendatangkan devisa bagi negara. Ia menekankan bahwa pandangan ini mengabaikan dampak jangka panjang terhadap lingkungan dan masyarakat lokal. “Dengan presiden yang pemikirannya seperti itu, sulit mengharapkan deforestasi tidak terjadi,” tegasnya.

Savic mengajak umat Islam untuk lebih aktif dalam menjaga lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab moral dan spiritual mereka. Ia menekankan bahwa meskipun kapitalisme tidak bisa dihentikan oleh agama, “agama dapat membatasi keserakahan manusia.” Dengan demikian, agama memiliki peran penting dalam mengingatkan umat untuk tidak mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan.

(AN)