Savic Ali: Demokrasi itu Dimulai dari Diri Sendiri

Savic Ali: Demokrasi itu Dimulai dari Diri Sendiri

Menurut Savic Ali, demokrasi saat ini lebih baik dari pada masa-masa orde baru.

Savic Ali: Demokrasi itu Dimulai dari Diri Sendiri
Savic Ali, Ketua PBNU dan Founder Islamidotco. (tangkapan layar video NU Online)

Ketua PBNU sekaligus founder Islamidotco, Savic Ali mengatakan bahwa kegalauan kita terkait demokrasi di Indonesia membuat demokrasi terjaga. Namun jika galaunya terlalu besar bisa mengguncang diri sendiri.

“Demokrasi itu dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, ” ujar Savic Ali dalam kelas Isu Peningkatan Kualitas Demokrasi acara Temu Nasional (Tunas) Jaringan Gusdurian 2022 di Asrama Haji Surabaya (15/10/22)

Savic Ali mencontohkan terkait demokrasi dari rakyat itu tergantung semua rakyat punya kesempatan hak suara atau tidak dalam pemilihan calon pemimpin. Contoh lain terkait demokrasi oleh rakyat adalah perlakuan sama kepada semua orang. Selain itu hasil demokrasi semata-mata untuk rakyat.

“Kekuasaan bisa dinilai untuk rakyat atau tidak, demokrasi bisa digugat di situ,” terang ketua PBNU ini kepada para peserta Tunas Gusdurian dari berbagai daerah.

Savic Ali mengatakan kegagalan demokrasi itu bisa jadi karena tiga sebab: adanya upaya menguasai ‘wasit’, menyingkirkan oposisi dan menerapkan sistem baru yang menguntungkan dirinya sendiri.

Lebih lanjut, berdasarkan pengamatan pria asal Pati Jawa Tengah ini, ia sangat optimis pada demokrasi di Indonesia yang mengalami peningkatan meski masih ada celah.

Pasalnya, menurutnya, dahulu diskusi atau perkumpulan tidak sebebas hari ini. Namun sekarang, orang bebas menggelar pengajian dalam skala besar.

Savic Ali juga melihat banyak masyarakat di kampungnya yang memiliki kesempatan mengenyam pendidikan tinggi dari pada dahulu. Maka, Indonesia harus terus didorong untuk terus meningkatkan demokrasi.

Savic Ali menjelaskan untuk meningkatkan demokrasi tidak hanya mengandalkan lembaga atau organisasi saja, tapi dimulai dari diri sendiri. Dijelaskan lagi bahwasanya hal itulah yang menginisiasi Savic Ali membuat situs web Islami.co

“Gusdur saja perlu mendirikan Forum Demokrasi (Fordem) untuk teman-temannya. Karena jika ide radikal terkait politik dan demokrasi, Gus Dur bawa ke kyai-kyai butuh waktunya bisa sampai 50 tahun,” kata Savic Ali

“Itulah kenapa saya menjadi direktur NU online dan kenapa saya juga tetap membuat Islami.co,” ucap Savic Ali menambahkan penjelasannya. (AN)