Fitnah Dajjal akan menjadi fitnah yang benar-benar mengerikan di akhir zaman kelak. Dajjal akan mempengaruhi orang-orang yang lemah imannya dan orang-orang yang jatuh ke dalam kubangan syahwat dan syubhat sebelum fitnah Dajjal benar-benar terjadi.
Bagi orang-orang yang termasuk kalangan peragu-ragu atau tergolong orang yang menyembah Allah hanya sekedarnya maka mereka akan menjadi incaran Dajjal. Bahkan mereka itulah yang sangat diiginkan oleh Dajjal untuk menjadi korbannya dan masuk ke dalam lingkar fitnahnya.
Sedangkan orang-orang yang termasuk golongan beriman sebelum munculnya Dajjal, maka ia akan tetap menjadi orang yang beriman saat fitnah Dajjal terjadi. Orang-orang beriman tersebut akan bertahan selama fitnah Dajjal terjadi yang berlangsung dalam kurun waktu yang lama.
Dari Nawwas bin Sam’an RA, dari Rasulullah SAW di dalamnya termaktub, “Kami bertanya, ‘Wahai Rasulullah, berapa lama Dajjal tinggal di bumi?’ Beliau menjawab, ’40 hari, satu hari bagaikan setahun, sehari bagaikan sebulan, sehari bagaikan sepekan, dan sisa hari-harinya sebagaimana hari-hari kalian biasanya.’ Kami bertanya, ‘Wahai Rasulullah, sehari yang bagaikan setahun itu, apakah cukup bagi kami salat sehari saja?’ Beliau menjawab, ‘Tidak, tentukanlah untuk hari itu sesuai kadarnya.’” (HR. Muslim)
Dalam rentang waktu yang begitu lama tersebut, akan terjadi pula kelaparan dan paceklik. Dari Asma’ binti Yazid RA, dia berkata, “Kami bersama Nabi SAW di rumah beliau, maka beliau bersabda, ‘Di tahun ketiga sebelum munculnya Dajjal, langit menahan sepertiga air hujannya dan bumi menahan sepertiga tumbuhannya. Di tahun kedua sebelum keluarnya Dajjal, langit menahan dua pertiga air hujannya dan bumi menahan dua pertiga tumbuhannya. Setahun sebelum keluarnya Dajjal, langit menahan seluruh air hujannya dan bumi menahan seluruh tumbuhannya sehingga tidak tersisa satu pun makhluk yang bersepatu (khuf) atau makhluk berkuku kecuali pasti mati.” (HR. Ahmad)
Lalu dalam kondisi kelaparan dan paceklik tersebut, apa yang akan dimakan oleh orang-orang beriman? Dalam bukunya yang berjudul Ensiklopedi Akhir Zaman, Dr. Muhammad Ahmad Al-Mubayyadh menceritakan tentang makanan yang akan dimakan oleh orang-orang beriman di akhir zaman kelak. Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah hadis berikut.
Dari Aisyah RA, “Bahwasanya Rasulullah SAW menceritakan kondisi sulit dan dahsyat yang terjadi menjelang munculnya Dajjal. Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, di manakah orang Arab pada waktu itu?’ Beliau menjawab, ‘Wahai Aisyah, orang Arab pada saat itu sangat sedikit jumlahnya.’ Aku bertanya lagi, ‘Makanan apakah yang mencukupi orang-orang beriman pada waktu itu?’ Beliau menjawab, ‘Apapun yang mencukupi para malaikat, yakni tasbih (ucapan subhanallah), takbir (ucapan Allahu Akbar), tahmid (ucapan alhamdulillah), dan tahlil (ucapan la ilaha illallah).’ Aku bertanya, ‘Harta apakah yang paling baik pada waktu itu?’ Beliau menjawab, ‘Seorang budak yang kuat, yang mampu mencukupi kebutuhan air minum tuannya. Adapun makanan, maka tidak ada makanan pada saat itu’.” (HR. Ahmad)
Sedangkan dalam hadis lain disebutkan bahwa dengan makanan malaikat, Allah akan menghilangkan rasa lapar yang melanda hamba-Nya. Dari Ibnu Umar RA, “Bahwa Rasulullah SAW pernah ditanyai tentang makanan orang-orang beriman pada zaman berkuasanya Dajjal. Beliau menjawab, ‘makanan malaikat’. Mereka bertanya, ‘Apa makanan malaikat itu?’ Beliau menjawab, ‘Makanan mereka adalah ucapan mereka dengan tasbih dan (taqdis) menyucikan Allah. Siapa saja yang ucapannya pada hari itu tasbih dan taqdis, maka Allah pasti menghilangkan kelaparan darinya sehingga dia tidak takut kelaparan’.” (HR. Al-Hakim)
Itulah makanan yang akan digunakan oleh orang-orang beriman saat Dajjal datang di akhir zaman kelak. Yaitu makanan malaikat yang berupa tasbih, takbir, tahmid dan tahlil. Dengan makanan malaikat tersebut, niscaya Allah akan mengangkat rasa lapar yang menimpa orang-orang beriman ketika fitnah Dajjal berlangsung.
Wallahu a’lam.