Ribuan warga Palestina menghadiri pemakaman 7 warganya yang meninggal setelah ditembak mati tentara Israel diperbatasan Gaza baru-baru ini. Pada hari Sabtu, otoritas Palestina menyerbutkan ketujuh korban anak muda tersebut Ahmed al-Taweel, 27, Mohammed Ismail, 29, Ahmed Abu Naim, 17, Abdullah Daghma, 25, Afifi Atta Afifi, 18, Tamer Abu Armaneh, 25 dan Mohammed Abbas, 21. Diberitakan tujuh warga Palestina tewas oleh tembakan Israel ketika ribuan demonstran mendekati perbatasan Israel yang dijaga ketat. Setidaknya ada 205 orang Palestina telah tewas oleh tembakan Israel di Gaza sejak protes dimulai pada 30 Maret. Mayoritas terbunuh dalam demonstrasi di perbatasan, meski yang lain tewas akibat serangan udara dan tembakan tank.
Pihak militer Israel mengatakan lima orang Palestina tewas dalam unjukrasa Jumat setelah mereka menerobos pagar perbatasan yang dijaga ketat dan menyerang pos militer. Laman Arabnews menyebutkan juru bicara militer Jonathan Conricus mengatakan sekitar 20 orang Palestina telah menyeberangi perbatasan dalam “serangan terorganisasi” setelah sebuah alat peledak menghancurkan sebagian pagar. Ada sekitar 14.000 “perusuh dan demonstran” ambil bagian dalam unjukrasa Jumat. Mereka juga menyerukan Israel untuk mengakhiri blokade yang melumpuhkan kehidupan di Palestina.
Sementara itu Kementerian Luar Negeri RI mengadakan kegiatan “Walk for Peace and Humanity: Jalan Bersama untuk Kemerdekaan Palestina” di Jakarta hari ini. “Kita berjalan bersama pagi ini untuk tunjukan bahwa Palestina tidak akan pernah sendiri dalam perjuangannya mendapatkan kemerdekaan. Mimpi Palestina adalah mimpi Indonesia juga,” kata Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi seperti dilansir laman antara news.
Acara ini diikuti oleh Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al Maliki, Ketua Komisi I Abdul Kharis Almasyhri, para tokoh lintas agama dan masyarakat, serta lebih dari 2.000 masyarakat Indonesia, Menlu RI berjalan bersama sejauh 1,2 kilometer hingga titik akhir di Monumen Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia. “Jalan menuju monumen selamat datang menjadi simbol langkah solidaritas, dukungan dan komitmen Indonesia bersama Palestina menuju tujuan kita, agar dapat mengucapkan selamat datang kepada negara Palestina yang merdeka,” tambah Menlu Retno. Kegiatan “Walk for Peace and Humanity” itu diselenggarakan untuk memperkuat solidaritas dan memperdalam pemahaman masyarakat luas terhadap kontribusi dan peran Indonesia untuk perjuangan kemerdekaan Palestina.