Kebutuhan bahan-bahan pokok yang terus mengalami kenaikan seiring berjalannya waktu terkadang membuat banyak orang mengeluh. Hal tersebut biasanya menimbulkan keresahan bagi sebagian masyarakat yang berpenghasilan kecil ataupun mengalami kesulitan rezeki. Dengan kenyataan tersebut, sebagian orang mungkin akan semakin berkeluh kesah dan merasa stress. Berkeluh kesah memang sudah merupakan tabiat manusia sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al-Maarij 19-21. Dalam ayat tersebut Allah berfirman, “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. Dan apabila mendapat kebaikan, ia amat kikir.” (QS. Al-Maarij: 19-21)
Lalu apa yang hendaknya dilakukan oleh seseorang saat mengalami kesulitan rezeki? Pertama, untuk memperoleh ketenangan jiwa saat dilanda kesulitan rezeki maka bersabarlah atas ketentuan Allah. Sebagaimana Allah berfirman, “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS.Al-Baqarah 214)
Kedua, umat Islam hendaknya tetap istiqomah dan bertakwa kepada Allah. Sebab Allah akan memberi jalan keluar bagi siapa saja mereka yang tetap istiqomah dan bertakwa. Allah berfirman, “Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar. dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath Thalaq: 2-3)
Ketiga, hendaknya tetap optimis dan yakin bahwa Allah adalah sang Maha Pemberi Rezeki. Dengan begitu, rasa semangat dalam mencari rezeki pun akan tetap berkibar meskipun dalam keadaan sulit mencari rezeki. Dari jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian menganggap lambat terhadap rizqi, karena sesungguhnya salah seorang dari kalian tidak akan mati hingga sampai kepadanya akhir rizqi baginya, maka perbaguslah dalam mencari rizqi, ambil yang halal dan tinggalkan yang haram.” (HR. Ibnu Hibban)
Keempat, hindarilah pemborosan yang akan membuat kondisi keuangan menjadi semakin sulit. Contohnya, gunakanlah rezeki yang ada untuk memenuhi kebutuhan primer, bukan untuk membeli hal-hal yang tidak berfaedah seperti rokok, dan barang-barang lainnya yang kurang bermanfaat. Kemudian jangan turuti hawa nafsu yang seringkali menyuruh kita untuk boros dan membeli makanan dan minuman secara berlebihan. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al-A’raf ayat 31 berikut, “Dan makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’Raf: 31)
Selain itu, Allah juga berfirman dalam surat Ath-Thalaq ayat 7 agar para hamba-Nya berusaha hidup hemat sesuai dengan rejeki yang diterima. Dalam ayat tersebut Allah berfirman, “Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (QS. Ath-Thalaq: 7)
Demikianlah empat hal yang hendaknya dilakukan oleh umat Islam apabila mengalami kesulitan rezeki. Yaitu hendaknya bersabar atas ketentuan Allah, tetap istiqomah dan bertakwa kepada Allah, tetap optimis dan yakin dalam mencari rezeki, dan menghindari pemborosan yang akan membuat kondisi keuangan semakin sulit. Dengan begitu, niscaya rezeki pun akan terasa tidak terlalu sulit.
Wallahu a’lam.