Zuhur merupakan waktu yang tepat untuk istirahat sejenak setelah beraktifitas setengah hari. Selain mengisinya dengan istirahat dan makan siang, sebagai seorang muslim, kita juga diwajibkan untuk mengisinya dengan menjalankan aktifitas sebagai seorang muslim yang sesungguhnya, yaitu menjalankan ibadah shalat zuhur.
Bukan hanya asal mengerjakan, sebelum shalat zuhur, kita juga dituntut untuk melakukan persiapan, agar ibadah kita bisa berjalan dengan baik dan yang paling penting diterima oleh Allah SWT.
Imam al-Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah-nya menjelaskan hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan shalat zuhur.
Pertama, qailulah, yakni tidur sebentar. Menurut al-Ghazali, qiululah ini diperuntukkan bagi orang yang malamnya terbangun untuk menjalankan qiyamul lail (ibadah di malam hari). Hal ini sebagai salah satu upaya agar pada malam harinya tidak terlewatkan begitu saja dengan tidur.
Adapun tidur qailulah tapi tidak menjalankan qiyamul lail pada malam harinya, diibaratkan oleh al-Ghazali seperti sahur tapi tidak puasa, alias percuma dan tidak ada gunanya.
Kedua, setelah qailulah, berusahalah agar bisa bangun sebelum azan zuhur berkumandang. Setelah itu berwudhu dan datang ke masjid.
Ketiga, setelah sampai di masjid, jangan duduk terlebih dahulu sebelum melaksanakan shalat tahiyatul masjid. Setelah itu, tetap berada di masjid sambil menunggu adzan berkumandang sambil menjawabnya.
Keempat, setelah adzan, laksanakan shalat empat rakaat. Bahkan Rasulullah Saw memanjangkan bacaan pada shalat sunnah empat rakaat sebelum zuhur tersebut.
Ketika Rasulullah Saw ditanya, mengapa beliau melakukan hal tersebut, beliau menjawab,
هذا وقت تفتح فيه أبواب السماء، فأحب أن يرفع لي فيه عمل صالح
“Ini adalah waktu terbukanya pintu langit. Maka aku suka diangkat amalku ketika aku melakukan amal saleh.”
Wallahu A’lam