Bulan Ramadhan merupakan bulan istimewa dalam kalender umat islam. Keistimewaan tersebut ditandai dengan banyaknya peristiwa bersejarah yang terjadi di didalamnya. Terhitung mulai Nuzulul Qur’an sebagaimana diyakini sebagian ulama, Perang Badar, hingga disyariatkannya Shalat Id.
Maka, untuk membedakan dengan bulan lain, dilaksanakanlah berbagai ibadah khusus yang hanya dapat ditemukan pada bulan ini dan tidak dapat ditemui pada bulan-bulan lain.
Ibadah tersebut sangat beragam, mulai dari ibadah maliyah (ibadah harta) seperti kewajiban membayar zakat fitrah, anjuran memperbanyak sedekah, sampai ibadah badaniyah (ibadah fisik) seperti shalat tarawih, anjuran beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir, dan himbauan memperbanyak bacaan Al-Qur’an.
Shalat tarawih adalah ibadah yang langsung dilakukan Rasulullah tanpa pernah sekalipun meninggalkannya. Untuk mendorong umat melakukan hal yang sama, beliau bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah bersabda “barangsiapa mendirikan shalat [pada malam bulan] Ramadhan karena didasari keimanan dan mencari pahala, maka diampunilah dosanya yang telah lalu.” (Muttafaqun Alaih)
Sebagian besar ulama sepakat bahwa yang dimaksud shalat pada malam bulan Ramadhan adalah shalat tarawih. Dan ganjaran yang termaktub dalam hadis tersebut tersebut berlaku secara umum, baik dilaksanakan sendiri maupun berjamaah. Inilah yang membedakan bulan Ramadhan dengan bulan-bulan yang lain.
Wallahu A’lam