Dukungan terhadap Palestina terus mengalir dari publik . Salah satunya dari Raja Yordania Abdullah II. Bahkan, ia mendesak masyarakat internasional untuk tidak tinggal diam.
“Masyarakat internasional harus memenuhi tanggung jawab mereka untuk melindungi hak-hak warga Palestina, Arab, Muslim dan Kristen di Yerusalem,” kata Abdullah sebagaimana dikutip Antara (1/2).
Kondisi terkini di Palestina memang meruncing dan menuju babak baru. Perjanjian baru yang notabene harusnya terjadi malah ditangguhkan karena Israel ditanggap menyalahi aturan. Ditambah pertemuan antara Presiden Palestina Mahmoud Abbas dengan Donald Trump yang berujung kemarahan masyarakat.
Pengakuan Amerika atas Yerussalem sebagai ibukota baru Israel juga menambah masalah baru. Apalagi, Amerika juga menahan dana bantuan yang harusnya menjadi milik warga Palestina melalui UNRWA.
Efeknya, konflik kian meluas dan memaksa warga Palestina yang keluar rumah mereka di Yerussalem akibat pembangunan yang dilakukan. PBB menyebut ini sebagai krisis paling buruk dalam sejarah dan belum tahu kapan berakhir.