Prof. Quraish Shihab Jelaskan Makna Surat Al-Fatihah

Prof. Quraish Shihab Jelaskan Makna Surat Al-Fatihah

Surat al-Fatihah merupakan induk dari al-Qu’ran. Makanya dinamai dengan Ummul Kitab. Sehingga seluruh ayat yang terdapat dalam al-Qur’an, berjumlah sekitar 6600 itu, seluruh makna dan substansinya bisa merujuk pada al-Fatihah.

Prof. Quraish Shihab Jelaskan Makna Surat Al-Fatihah
Prof. Quraish Shihab

Al-Qur’an dibuka dengan surat al-Fatihah. Dalam shalat pun shalat al-Fatihah menjadi rukun shalat, yang wajib dibaca. Sebab itu, setiap muslim wajib menghafalkannya. Surat al-Fatihah menurut Prof. Quraish Shihab memiliki banyak nama, sekitar 20 nama. Yang paling populer terdapat empat nama: Ummul Kitab, al-Fatihah, Sab’ul Matsani, dan Ummul Qur’an.

Sebagian nama ini diberi dinamai langsung oleh Nabi Muhammad SAW, ada juga dari sahabat, dan ada pula yang dinamai langsung oleh al-Qur’an. Prof. Quraish Shihab mencontohkan dengan Sab’ul Matsani, nama ini disebutkan dalam al-Qur’an, yang dimaknai dengan surat yang dibaca minimal dua kali dalam shalat. Seperti disebutkan di awal, al-fatihah wajib dibaca pada tiap raka’at shalat.

Dalam program Shihab & Shihab, Prof. Quraish juga menambahkan, al-Fatihah merupakan induk dari al-Qu’ran. Makanya dinamai dengan Ummul Kitab. Sehingga seluruh ayat yang terdapat dalam al-Qur’an, berjumlah sekitar 6600 itu, seluruh makna dan substansinya bisa merujuk pada al-Fatihah.

Ada banyak makna dan hikmah yang terkandung di dalam al-Fatihah. Salah satunya adalah anjuran untuk memuji Allah SWT dengan mengucapkan alhamdulillahi rabbil ‘alamin.  Kalimat pujian ini dalam pandangan Prof. Quraish Shihab seakan-akan Allah ingin ucapkanlah pujian itu kepadaku. Kalimat ini juga menegaskan bahwa Tuhanlah yang layak untuk dipuji.

Artinya, kalau kita ingin memuji ciptaan Tuhan, kita harus kembalikan segala pujian itu pada Allah. Sebelum memuji makhluk-Nya, pujilah penciptanya terlebih dahulu. Misalnya, kalau bertemu dengan orang yang sangat baik dan dermawan, puji Allah sebelum memuji orang tersebut. Sebab dia tidak akan mungkin menjadi orang yang seperti itu, kalau hatinya tidak digerakkan oleh Allah SWT.

Kemudian yang juga penting diperhatikan, Allah mengajarkan kepada kita, pujilah manusia di belakangnya. Maksudnya, jangan memuji langsung. Khawatir orang yang dipuji nanti malah menjadi sombong dan angkuh. Kalaupun harus memuji di depannya, sampaikanlah sewajarnya, jangan berlebihan.