Prof. Nasaruddin Umar: Seni Itu Penting Agar Tidak Membuat Hati Kering

Prof. Nasaruddin Umar: Seni Itu Penting Agar Tidak Membuat Hati Kering

Prof. Nasaruddin Umar: Seni Itu Penting Agar Tidak Membuat Hati Kering

Menteri Agama Prof. Dr. Nasaruddin Umar dalam sebuah program di salah satu televisi swasta menjelaskan perihal kehidupan pribadinya yang tidak banyak diketahui khalayak, terutama soal hobi dan selera musik. Ini beliau jelaskan karena ditanyakan oleh seorang penanya yang membandingkan Prof. Nasaruddin Umar dengan tokoh NU lainnya. Sebagaimana diketahui, KH. Achmad Siddiq, pernah menjadi Rais Syuriah PBNU, mengoleksi album Michael Jackson, Gus Dur menyukai penyanyi Arab Ummi Kultsum, dan tokoh Muhammadiyah AR. Fachruddin dikenal penyuka musik keroncong.

Sebelum menjawab pertanyaan ini, Menteri Agama mengatakan bahwa, setiap orang mesti punya karakteristik dan kepribadian sendiri. Tidak perlu meniru orang lain. Ia mengakui selama ini publik lebih mengenalnya sebagai mubaligh, dosen, atau guru. Karena publik lebih sering memperhatikannya ketika tampil dalam acara keagamaan. Prof. Nasaruddin Umar meyakini apa yang keluar dari lubuk hati yang paling dalam, itu bisa menembus hati orang lain.

“Karena profesi saya adalah guru, dosen, dan mubaligh, maka target saya adalah menembuh batin orang. Ada hadis yang menyatakan, orang yang tertawa terbahak-bahak, akan dicabut berkah wajahnya, maksudnya tidak ada kewibaan dalam dirinya. Wajah yang tidak berwibawa, tidak akan mampu menembus hati orang lain,” Ujar Prof. Nasaruddin Umar.

Pernyataan ini diperkuat dengan hadis, ketika Rasulullah SAW lewat di suatu jalan, beliau bertemu dengan sekolompok orang yang sedang tertawa terpingkal-pingkal, Rasulullah sontak berhenti, dan menyatakan, “Seandainya kalian tahu apa yang saya tahu, pasti kalian akan lebih benayak menangis ketimbang ketawa.”

Akan tetapi, bukan berati Prof. Nasaruddin melarang orang buat ketawa. Apalagi ketawa bagian dari fitrah manusia. Bahkan, di dalam hadis lain juga dinyatakan bahwa tertawa kecil atau senyum adalah sunnah. Yang dilarang itu tertawa berlebih-lebihan.

“Di tempat lain kita juga ketawa, tidak manusiawi kalau orang tidak pernah ketawa,” Ungkap Prof. Nasaruddin umar.

Terkait musik, beliau mengakui hampir bisa memainkan semua alat musik, seperti gitar, piano, dan alat musik lainnya. Koleksi musiknya juga beragam dan beliau sangat suka alat musik. Dalam pandangan Menteri Agama, seni itu penting agar tidak membuat hati menjadi kering. Ia mengatakan, “Seni itu penting dalam hidup kami. Imam al-Ghazali dalam bukunya Ihya Ulumuddin, orang yang tidak memiliki rasa seni, dikhawatirkan hatinya kering.”

Karena itu, dalam sebagian riwayat disebutkan, setiap hari raya Idul Fitri, Nabi Muhammad SAW mengundang artis untuk bernyanyi di masjid, lengkap dengan alat-alatnya. Keterangan ini, menurut Menteri Agama, ada dalam kitab hadis Bukhari dan Muslim.

Demikian pula istri Nabi, Siti Aisyah. Ia membiarkan ketika ada dua anak yang bernyanyi di rumah Nabi, hingga ditegur Abu Bakar. Mendengar teguran itu, Nabi keluar kamar dan menyatakan, “Biarkanlah wahai Abu Bakar, karena ini hari raya Idul Fitri.”

“Jadi saya mencontoh Nabi dalam hal ini,” Tegas Prof. Nasaruddin Umar.

Saat ditanya terkait musisi atau penyanyi yang diidolakan, beliau mengatakan, “Saya

suka yang memberikan nilai tambah buat saya. Favorit saya adalah Ebiet dan bimbo. Kemudian juga sebagian lagu-lagu Arab.”