Abu Umar bin Abd al-Barr dalam karyanya yang berjudul at-Tamhid mengatakan bahwa berbagai atsar (pendapat ulama) telah telah menunjukkan bahwa sesungguhnya fitnah di dalam kubur hanya ditujukan kepada orang mu’min dan orang munafik saja, sedangkan orang-orang kafir tidak akan mendapatkan pertanyaan seputar Tuhan, Nabi, dan agamanya.
Pendapat Abu Umar bin Abd al-Barr berbanding terbalik dengan yang disebutkan di dalam Al-Qur’an dan as-Sunnah yang justru menyebutkan bahwa pertanyaan kubur diperuntukkan pada semua manusia (Kafir dan Muslim).
Dalam surat Ibrahim ayat 27 disebutkan: “Allah meneguhkan (menguatkan) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh (dalam kehidupan) di dunia dan akhirat dan Allah menyesatkan orang-orang zalim dan Allah melakukan hal yang Dia kehendaki”.
Menjelaskan ayat di atas, dalam as-Shohihain disebutkan bahwa ayat ini turun karena berkaitan dengan siksa kubur ketika seseorang ditanyai “Siapa Tuhanmu” dan “Apa Agamamu?”.
Anas bin Malik di dalam as-Shahihain menyebutkan Nabi Muhammad bersabda “Sesungguhnya seorang hamba yang telah meninggal ketika diletakkan ke dalam kuburnya dan keluarganya telah meninggalkannya, maka Ia bisa mendengar suara sandal mereka.”
Imam Bukhari menambahkan, “Orang-orang munafik dan orang-orang kafir akan mendapatkan pertanyaan: ‘Apa yang kamu ketahui tentang orang ini?’ dan mereka (orang kafir dan munafik) menjawab ‘Aku tidak tahu, sebab Aku mengatakan apa yang dikatakan orang-orang’. Kemudian dikatakan kepada mereka (orang kafir dan munafik) ‘Kamu memang tidak tahu dan kamu tidak pernah membaca’, lalu Ia dipukul dengan palu dari besi hingga Ia menjerit kesakitan yang terdengar oleh makhluk-makhluk di sekitarnya kecuali jin dan manusia”.
Di dalam hadits dari Abu Sa’id al-Khudri yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Imam Ahmad, juga disebutkan bahwa Abu Sa’id sedang mengurus jenazah bersama Nabi Muhammad; lalu Beliau bersabda “Wahai manusia, sesungguhnya umat ini akan diuji di dalam kuburnya. Ketika manusia telah dikuburkan dan keluarganya telah meninggalkannya, maka malaikat dengan membawa palu akan mendatanginya. Kemudian malaikat mendudukkannya dan bertanya, ‘Apa yang engkau katakana tentang orang ini?’
Jika Ia orang beriman, Ia akan menjawab ‘Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan tidak ada sekutu bagi-Nya dan Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya’. Malaikat berkata, ‘Kamu benar’. Kemudian malaikat membukakan pintu untuknya yang menuju ke neraka sambil berucap ‘Itulah tempat dudukmu kelak andai Kau mengingkari Tuhanmu’.
Jika Ia orang munafik dan kafir dengan pertanyaan yang sama, maka Ia akan menjawab ‘Aku tidak tahu’. Kemudian malaikat berkata, ‘Engkau memang tidak tahu dan tidak mendapat petunjuk’. Lalu malaikat membukakan pintu yang menuju ke surga dan berkata ‘itulah tempat dudukmu jika Kau beriman kepada Tuhanmu, namun karena Kau kafir (atau munafik) maka Allah menggantinya dengan yang ini’. Malaikat membukakan pintu neraka, lalu memukulnya dengan palu dengan satu kali pukulan dan Ia langsung menjerit sampai didengar oleh makhluk sekitarnya kecuali manusia dan jin”.
Salah satu Sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad, “Wahai Rasulullah, apakah seseorang pada waktu itu masih dapat berucap karena di atas kepalanya ada malaikat yang mengerikan?”. Nabi Muhammad menjawab dengan surat Ibrahim ayat 27 di atas.
Wallahu A’lam