Sejuta orang bergerak. Mereka berarakan seperti awan. Berkilo-kilo mereka berjalan-desakan mencari celah-celah jalan. Menghindari apa saja untuk menuju satu titik tujuan.
Ada yang telah memutuskan untuk berhenti dan menggelar tikar. Di jalan-jalan dan trotoar. Mereka tahu tak ada tempat bahkan untuk satu badan. Berjuta manusia telah menyesaki setiap sudut jalan menuju panggng maqam kehormatan.
Ada yang beringsut mengarus. Bahkan ada yang terhenti di sepanjang ruas jalan tol menuju Sidoarjo. Mereka juga sadar tak ada ruang bahkan untuk melongok pucuk stadion yang berdandan megah. Tapi ini bukan tentang gelaran karpet merah. Ini tentang seberapa kuat kita melangkahkan kaki sedekat tujuan yang memang sewajibnya kita lakukan.
Kadang aku belum bisa mencerna bagaimana mereka punya cinta begitu besar – dan rela mengabdikan diri – kepada organisasi ini. #1AbadNU pic.twitter.com/iXlcwrSu7J
— Fairuz, R. 🍉 (@Fairuuz) February 7, 2023
Perjalanan ini telah dimulai seabad lalu. Jika kini kita berada di sini, jangan pernah berhenti. Ini adalah perjalanan abadi. Bukan untuk memuasi nafsu maqam kehormatan yang kita impikan, tapi sejauh mana kita mendekatkan diri ke tujuan.
Resepsi 1 Abad NU ini seperti kehidupan manusia. Kelahiran adalah start untuk memulai sejarah. Melangkah ke depan menuju Pencipta. Di sepanjang jalan kita beramal membangun peradaban. Terus bergerak ke ujung terjauh, dan biarkan Tuhan yang menentukan di mana selayaknya kita berada.
Para sufi bijak berkata: “al-thuruq ila Allah bi adadi nujum al-sama’ aw bi adadi anfas al-basyar” (Jalan menuju Allah setak-terhitung bintang-bintang di langit atau setak-berhingga nafas manusia). Seperti jutaan manusia, mereka mengawali miqat dan memilih jalur jalannya sendiri-sendiri. Mereka bergerak berarak ke titik resepsi. Seakan menuju sang Pencipta melalui jalan yang telah dipetakan para kiai.
Perjalanan seratus tahun terlalu panjang hanya untuk berhenti-mati. Kita harus terus berjalan karena ini kewajiban kehidupan. Bukan untuk memaksa harus mendapatkan kalungan bunga dan kursi kehormatan. Allah SWT hanya meminta kita berjalan. Biarlah Dia sendiri yang menentukan.
Resepsi Satu Abad NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo (7/2/23) bukan hanya sebuah selebrasi. Ini adalah momentum bagi kita untuk menjadi saksi. Sekeras dan setulus apa kita membangun peradaban. Bukan agar kita disanjungi bak pahlawan, tapi agar kita mendapatkan tempat sedekat mungkin pada Tuhan, titik akhir segala tujuan.