Komisi Nasional Hak Asasi Manusia mengecam keras tindakan intoleran yang terjadi di Solo baru-baru ini. Aksi penyerangan dan penganiayaan tersebut arus diusut tuntas dan pelakunya ditangkap. Hal itu dikatakan Beka Ulung Hapsara, Komisioner Komnas HAM dalam keterangan persnya. Dalam keterangannya Komnas HAM mendorong pihak kepolisian untuk mengusut secara tuntas peristiwa kekerasan dan intolerasi tersebut.
“ Komnas HAM mendorong pihak kepolisian mengusut peristiwa ini dengan tuntas, menangkap pelakunya dan memproses secara hukum aktor-aktor penyerangan,” ungkap Beka Ulung Hapsara.
Ditegaskan oleh Beka bahwa tindakan intoleransiatas nama agama bukan pertama kali terjadi. Untuk itu pihaknya menuntut pihak kepolisian bertindak tegas berupa penegakan hukum agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi.
“Komnas HAM meminta Presiden Joko Widodo untuk mengambil langkah tegas sebagai upaya mematikan adanya perlindungan, dan pemenuhan hak asasi manusia bagi seluruh warga negara khususnya kebebasan beragama, berkeyakinan dan berekspresi, serta haka atas rasa aman warga negara,” ungkap Beka.
Penyerangan di Solo terjadi ketika malam midodareni di rumah keluarga Habib Umar as Segaf beberapa hari yang lalu. Akibat aksi kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok yang mengatasnamakan agama ini kemudian berteriak-teriak dan melakukan kekerasan terhadap tuan rumah. Mereka mempertanyakan kegiatan yang diadakan dalam rangkaian perkawinan itu.