Pedagang yang Ditolong Malaikat

Pedagang yang Ditolong Malaikat

Pedagang yang Ditolong Malaikat

Sebuah kisah dari Anas bin Malik tentang doa seorang pedagang yang dirampok oleh penyamun. Dalam kisah tersebut Anas mengatakan bahwa di masa Rasulullah saw. ada seorang pria yang berdagang dari Madinah ke Syam. Dalam melakukan usahanya ini pria tersebut tidak bergabung dengan kafilah lainnya. Ia sendiri dalam menempuh perjalanan ke Syam dengan membawa barang dagangannya.  Dirinya lebih senang memasrahkan dirinya berikut barang dagangannya kepada Allah.

Suatau saat ketika pulang ke Madinah, pria pedagang itu dicegat para penyamun yang mengancanya dengan pedang. “Berhenti!” bentak para penyamun.

Ancaman tersebut membuat pria itu berhenti. Ditataplah wajah penyamun dan berkata kepadanya,” Ambilah hartaku dan biarkan aku melanjutkan perjalanan.”

Mendengar jawaban itu, si penyamun membentak,”Harta itu telah menjadi milikku, tapi aku menginginkan dirimu.”

“ Apa yang kamu harapkan dari diriku sedangkan kamu telah mendapatkan hartanya. Biarkan aku melanjutkan perjalananku,”  jawabnya.

Si penyamun mengulangi lagi perkataannya. Tentu saja hal itu membuat pria tersebut kaget dan kemudian berkata lagi,” Baiklah kalau begitu kemauanmu. Tetapi ada sayaratnya. Berikanlah kesempatan saya untuk berwudlu dan solat serta berdoa kepada Allah yang Maha Mulia dan maha Agung.”

“ Baiklah bila itu keinginanmu,” kata si penyamun.Kemudian pria pedagang itu mengambil air untuk berwudlu dan melakukan solat empat rakaat. Setelah selesai langsung menengadahkan tangan dan berdoa,” Wahai Tuhan yang Maha Pengasih, wahai Tuhan yang Maha Penyayang, Wahai Tuhan yang mempunyai Arsy yang mulia, Wahai Tuhan yang menampakkan mahluk, Wahai Tuhan yang Maha mengembalikan, Wahai Tuhan yang Maha Melaksanakan Apa Yang Dikehendaki, hamba mohon dengan cahaya-Mu yang memenuhi sudut-sudut Arsy-Mu. Hamba mohon kepada-Mu dengan kekuasaan-Mu yang menguasai mahluk, dan dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu.Tiada tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Wahai Tuhan yang Maha Penolong, tolonglah hamba.”

Baru saja dianya selesai, tiba-tiba muncul seorang berbaju hijau duduk dengan gagahnya diatas kuda kelabu. Tangannya menggenggam pedang bersinar. Ketika penyamun itu melihatnya langsung menyerang. Tetapi penunggang kuda itu berhasil menarik dan melemparkan dari tunggangannya. Sesaat kemudian lelaki asing itu menghampiri pedangan itu dan berkata,” Bangun dan bunuhlah dia.”

Dengan rasa kaget, pedagang itu berkata,” Siapakah Tuan? Seumur hidup saya belum pernah membunuh seorangpun. Hati saya tidak tenang jika membunuh.”

Penunggang kuda itu berbalik arah dan menghampiri para penyamun dan kemudian membunuhnya. Dan sesaat setelahnya si penunggang kuda itu balik ke arah pedagang dan berkata,” Ketahuilah saya adalah malaikat yang turun dari langit ketiga. Ketika kamu berdoa pada doa yang pertama, saya mendengar suara gemerincing dari pintu-pintu langit.  Kami (para malaikat) berguman,” Ada suatu kejadian.” Kemudian muncullah doamu yang kedua hingga pintu-pintu langit terbuka dan nampak percikan cahaya seperti kembang api. Dan pada doamu yang ketiga muncullah Malaikat Jibril kepada kami sambil berseru,” Siapakah yang bersedia menolong orang yang meinta pertolongan itu?” Lalu saya memohon kepad tuhan agar mengizinkanku untuk melaksanakannya. Ketahuilah wahai Hamba Allah, barangsiapa berdoa dengan doamu ini ketika dalam kesedihan, penderitaan dan semua bencana, maka Allah akan melepaskannya dari kesedihan itu dan menolongnya.”

Kemudian pria itu sampai tujuannya di Madinah dengan membawa keuntungan yang berlipat. Ia kemudian langsung sowan kepada Rasulullah saw. dan menceritakan pengalamannya tersebut. “ Sungguh Allah telah mengajarkan nama-nama-Nya yang baik padamu, maka akan dikabulkan doamu. Jika Dia dimintai permohonan dengan menyebut nama itu, Dia pasti akan memberikan permohonanmu.”