Dikisahkan Rasulullah saw. menunjukkan wajah yang muram. Tidak seperti biasanya wajahnya selalu berseri-seri. Tentu hal ini menjadi tanda tanya besar bagi para sahabat. Ketika mereka bertanya-tanya,ada apa gerangan Rasulullah muram seperti itu, datanglah orang Badui. Orang tersebut ingin bertemu dengan Rasulullah saw.
Permintaan tersebut langsung mendapat tentangan dari sahabat. Namun orang badui tersebut tetap ngotot. Para sahabtpun kemudian menjelaskan keadaan Rasulullah. Akan tetapi orang badui tetap ngotot ingin bertemu Nabi. Malah kemudian berkata,” Biarkan aku bertanya kepada Rasulullah saw., Aku tidak akan membiarkan beliau dalam kesedihan. Aku ingin membuat beliau tersenyum.”
Selanjutnya orang Badui itu dapat menemui Rasulullah. Ia berkata,” Ya Rasulullah aku telah mendengar berita tentang datangnya Dajjal yang menawarkan roti dan kuah. Dikatakan pada waktu tersebut orang yang tidak mengikuti kepemimpinannya dan tidakmengikuti apa yang diiingkan Dajjal, ia akan mati kelaparan. Lalu apakah aku harus mempertahankan diri dan menolak pemberian Dajjal sehingga aku harus mati dalam kelaparan, atau aku makan roti itu sehingga aku bisa kenyang. Kemudian lalu aku beriman kepada Allah dan mengingkari Dajjal.”
Mendengar pertanyaan tersebut, Rasulpun tersenyum sampai terlihat giginya dan menjawab,” Tidak kamu diperkaya oleh Allah , sebagaimana Allah memperkaya orang-orang yang beriman.”