Pepatah Arab mengatakan waktu ibarat pedang. Kalau tidak mampu memanfaatkannya dengan baik, waktu akan membunuh kita. Gunakanlah waktu sebaik mungkin selagi masih luang. Apalagi waktu hidup di dunia. Gunakan waktu hidup di dunia untuk memperbanyak amal baik, sebagai bekal hidup di akhirat, dan supaya tidak menyesal di akhirat kelak. Terkadang banyak orang mengatakan waktu terasa cepat berlalu. Sebetulnya bukan waktu yang berputar cepat, tapi dikarenakan waktu yang kita lalui lebih banyak digunakan untuk hal sia-sia dan tidak ada manfaatnya.
Dalam hadis dikisahkan bahwa Ibnu Umar mengatakan Rasulullah SAW pernah memegang pundakku dan bersabda, ‘Jadilah kamu di dunia ini seakan-akan orang asing atau seorang pengembara.’ Ibnu Umar juga berkata, ‘Bila kamu berada di sore hari, maka janganlah kamu menunggu datangnya waktu pagi, dan bila kamu berada di pagi hari, maka janganlah menunggu waktu sore, pergunakanlah waktu sehatmu sebelum sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu.’” (HR: Bukhari)
Hadis di atas mengandung dua pesan, pesan yang pertama dari Rasulullah SAW dan pesan yang kedua dari Ibnu Umar. Pesan yang disampaikan Rasulullah SAW berisikan bagaimana bersikap ketika diberikan waktu hidup di dunia. Rasulullah SAW mengilustrasikannya seperti orang asing atau seorang pengembara, yang mana keduanya mengacu kepada sikap zuhud terhadap dunia dan qana’ah.
Zuhud menurut Imam Ibnu Taimiyah yang dikutip oleh Imam Ibnu al-Qayyim dalam Madarij al-Salikin adalah meninggalkan sesuatu yang tidak ada nilainya nanti di akhirat. Sedangkan Qana’ah adalah ridha dengan apa yang telah Allah berikan, dia tidak berkeinginan mencarinya ketika tidak ada dan merasa cukup dengan apa yang sudah ada.
Seseorang yang memiliki sikap zuhud terhadap dunia dan qana’ah, dia akan menggunakan dunianya sekedar kebutuhan hidupnya dan tidak berharap banyak terhadap kenikmatan dunia. Yang dia pikirkan hanyalah bagaimana dia bisa membuat sesuatu yang nantinya dapat menunjang kehidupannya di akhirat kelak.
Dan pesan yang disampaikan Ibnu Umar berisikan bagaimana menggunakan waktu sebaik-baiknya, khususnya dalam ibadah.
Imam Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitabnya Fathul Mubin bi Syarah al-Arbain mengatakan bahwa ketika kita berada di waktu sore, janganlah beranggapan bahwa kita masih hidup hingga waktu pagi tiba. Begitu pun ketika waktu pagi, janganlah beranggapan bahwa masih bisa hidup hingga waktu sore. Karena kematian bisa datang kapan saja, sehingga jadikan kematian itu tepat di depan mata.
Semoga kedua pesan dari hadis ini bisa kita ingat selalu dalam kehidupan sehari-hari, karena waktu terus berjalan dan tidak akan kembali lagi. Jangan sampai kita masuk dalam firman Allah surat al-Mu’minun ayat 99-100:
حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَحَدَهُمُ ٱلْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ٱرْجِعُونِ – لَعَلِّىٓ أَعْمَلُ صَٰلِحًا فِيمَا تَرَكْتُۚ
Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka (orang-orang kafir), dia berkata, “Ya Tuhanku, kembalikanlah aku ke dunia, agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.”
[One Day One Hadis program dari Pesantren Ilmu Hadis Darus-Sunnah yang didirikan Almarhum Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Ya’qub, MA. Pesantren Darus-Sunnah saat ini dalam tahap pengembangan dan pembangunan, bagi yang mau berdonasi silahkan klik link ini]