Syirik merupakan dosa yang paling besar . Syirik dapat dibagi menjadi dua macam: Syirk al-Akbar (syirik besar), dan Syirk al-Ashgar (Syirik kecil). Syirik besar dalam kitab Nur at-Tauhid wa Dzulumat asy-Syirk karya Syekh Sa’id bin ‘Ali al-Qahthani dijelaskan bahwa syirik tersebut dapat menghapus segala amal yang kita perbuat dan dicap telah keluar dari Islam, sementara syirik kecil tidak sampai keluar dari Islam, tapi mengurangi keimanan seseorang.
Sebagai muslim kita harus menjauhi keduanya, baik syirik besar ataupun kecil. Rasulullah SAWT bersabda dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْنِي قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنَا خَيْرُ الشُّرَكَاءِ مَنْ عَمِلَ لِي عَمَلًا أَشْرَكَ فِيهِ غَيْرِي فَأَنَا مِنْهُ بَرِيءٌ وَهُوَ لِلَّذِي أَشْرَكَ
Artinya:
“Dari Abu Hurairah (w. 57 H) berkata, Rasulullah SAW bersabda; -yaitu Allah ‘azza wajalla berfirman-: ‘Aku adalah sebaik-baik sekutu, siapa saja yang beramal untuk diri-Ku dengan menyekutukan-Ku dengan selain Aku, maka Aku berlepas diri dari padanya.’” (HR: Ahmad)
Syirik besar mungkin sudah sangat jelas. Tapi yang sering menjebak adalah syirik kecil. Tanpa sadar siapapun bisa masuk dan melakukan ini. Ulama membagi syirik kecil menjadi dua bagian: syirik kecil dzahir (jelas) dan khafi (samar). Syirik kecil dzahir ditampakkan dalam dalam bentuk ucapan dan perbuatan, sementara yang samar tidak terlihat langsung, tapi terbesit dalam hati, seperti riya’ dan sum’ah.
Misalnya, mengerjakan ibadah shalat dan puasa dengan tujuan untuk dipuji dan disanjung orang lain. Ini riya namanya. Sementara contoh sum’ah adalah membaca al-Qur’an dan dzikir agar didengar orang lain. Tujuannya tentu bukan mencari pahala dan ridha Allah, tapi ingin dipuji manusia.
Ketika tujuan ibadah kita bukan untuk Allah, secara tidak langsung kita sudah melakukan perbuatan syirik. Meskipun ini tidak termasuk dalam syirik besar, selama kita masih percaya hanya ada satu Tuhan, yaitu Allah SWT. Meskipun kecil, kalau dilakukan terus-menerus, bisa mengikis pahala ibadah yang kita lakukan. Karena itu, usahakan semaksimal mungkin untuk terhindar dari perbuatan syirik.
[One Day One Hadis program dari Pesantren Ilmu Hadis Darus-Sunnah yang didirikan Almarhum Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Ya’qub, MA. Pesantren Darus-Sunnah saat ini dalam tahap pengembangan dan pembangunan, bagi yang mau berdonasi silahkan klik link ini]