Islam mempunyai pilar-pilar yang harus dilaksanakan bagi mereka yang berkomitmen teguh dalam memeluk agama Islam. Dan pilar tersebut terklasifikasi dalam rukun Islam yang terdiri dari lima perkara. Salah satu dari rukun tersebut adalah Shalat. Maka shalat merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh orang Islam. Tapi sebagai manusia, lupa merupakan hal yang manusiawi, Islam juga sangat memperhatikan hal tersebut. Tidak serta-merta menghukum tanpa melihat kondisi dan situasi.
Dalam hadis riwayat Abu Daud dijelaskan:
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ فِي النَّوْمِ تَفْرِيطٌ إِنَّمَا التَّفْرِيطُ فِي الْيَقَظَةِ أَنْ تُؤَخِّرَ صَلَاةً حَتَّى يَدْخُلَ وَقْتُ أُخْرَى
Artinya:
“Abu Qatadah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidak ada sikap lalai ketika tidur, akan tetapi kelalaian itu hanya ada ketika terjaga, yaitu mengakhirkan shalat hingga datang waktu shalat yang lain.’” (HR: Abu Daud)
Maka bagi orang yang lupa atau tertidur sebelum waktu shalat, bahkan hingga waktu shalat tersebut telah habis, dia tidak termasuk kepada orang yang melalaikan shalat. Tapi wajib baginya untuk melakukan shalat saat itu juga ketika terjaga dari tidur atau sadar dari lupanya.
Meskipun demikian, kita harus tetap berusaha shalat di awal waktu dan tidak mengundurnya sampai waktu shalat habis. Kalaupun dalam kondisi ngantuk, usahakan shalat dulu sebelum waktunya habis.
[One Day One Hadis program dari Pesantren Ilmu Hadis Darus-Sunnah yang didirikan Almarhum Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Ya’qub, MA. Pesantren Darus-Sunnah saat ini dalam tahap pengembangan dan pembangunan, bagi yang mau berdonasi silahkan klik link ini]