Nikah Institute Reflection: Plan Your Marriage, Not Just A Wedding

Seringkali, yang terjadi pada kebanyakan orang atau masyarakat yang hendak menikah adalah cenderung bergegas menyiapkan pesta/resepsi hari H pernikahan sejak jauh hari atau beberapa bulan, bahkan 1 tahun sebelumnya. Mulai dari keputusan tentang lokasi resepsi, catering makanan, souvenir resepsi, rangkaian acara seremonial, sampai pada pemilihan make up of artist (MUA) yang akan merias wajah pengantin bak pangeran dan permaisuri. Dalam kata lain, tidak sedikit orang berlomba-lomba menghabiskan curahan waktu, tenaga, bahkan sejumlah dana besar untuk menyiapkan resepsi pernikahan yang diimpikan.

Tentu saja persiapan resepsi dengan segala rentetan agendanya sangat wajar dilpersiapkan jauh-jauh hari untuk menghindari stress dan memastikan kelancaran acara. Namun, yang menjadi sebuah keresahan adalah tidak banyak orang yang mencurahkan perhatian dan persiapannya untuk kehidupan setelah menikah yakni saat seseorang harus menghadapi peran baru dalam rumah tangga dengan segala permasalahan yang harus dihadapi. Permasalahan dan konflik rumah tangga membutuhkan kecukupan ilmu, fisik dan mental, kematangan finansial, dan kematangan sosial yang tentu saja juga perlu dipersiapkan jauh-jauh hari seperti persiapan seremonial dan pesta pernikahan, bahkan mungkin harus lebih banyak lagi porsi dan kapasitasnya, sebab mempertahankan rumah tangga cenderung lebih sulit daripada memulainya.

Berawal dari kesadaran tersebut, Nikah Institute membantu para calon suami dan istri, atau bahkan pasangan suami-istri untuk belajar hal-hal essensial yang dibutuhkan untuk mengarungi sebuah rumah tangga, melalui kelas-kelas nikah institute baik online maupun offline, yang mengusung konsep sinergitas keilmuan agama dengan pendekatan ilmu modern. Harapan dan output yang ingin dicapai oleh Nikah Institute adalah mengantarkan pribadi yang lebih bijaksana dan seimbang dalam mengatasi permasalahan hidup, sehingga dapat lebih mudah menyikapi ketidakseimbangan kondisi dalam rumah tangga, yang didasari dengan kematangan spiritual, mental dan sosial hingga tercapai sebuah keluarga yang saling berbagi peran.

Salah satu kurikulum yang didesain oleh tim Nikah Institute adalah kelas online intensive satu bulan bertema “Pernikahan Minim Drama”. Kelas yang dikenal dengan nama kelas PMD ini menggabungkan khazanah kitab klasik dan keilmuan modern yang melek akan hukum-hukum negara dan hukum islam. Materi yang disajikan mulai dari pembahasan tentang hukum perkawinan di Indonesia dan problem yang sering terjadi dalam keluarga seperti KDRT, perceraian, gono-gini dan lain-lain.

Tak hanya itu, dalam kelas PMD ini juga membahas tentang kesehatan reproduksi oleh seorang dokter,  materi mertua oh mertua yang dibawakan oleh Widji Lestari seorang tim psikolog pusat pemberdayaan DP5A Surabaya, teknik menyamakan frekuensi dengan pasangan dari persepektif Ilmu Sains yang dibawakan oleh Nurul Hidayati seorang alumnus magistersains jebolan UNAIR dan GIST Korea Selatan, materi berdamai dengan masa lalu menururt perspektif islam yang dibawakan oleh Habib Husein Al-Haddar, juga materi islam lainnya tentang ilmu waris dan materi akhlaq keluarga dari  kitab-kitab Imam Ghazali yang disampaikan oleh ulama-ulama muda pengajar pondok pesantren ternama.

Perihal pemateri, Nikah Institute berkomitmen untuk menghadirkan para profesional yang ahli di bidangnya, baik akademisi atau praktisi yang ahli dibidangnya, untuk menyampaikan materi sesuai bidang masing-masing sehingga ilmu yang disampaikan bisa dipertanggungjawabkan.

Lantas, bagaimana cara bergabung di Nikah Institute? Ada beberapa cara mudah untuk bergabung di kelas online Nikah Institute. Calon peserta bisa melakukan registrasi melalui website Nikah Institute di www.nikahinstitute.com , atau mengikuti instagram @nikahinstitute atau whatsap ke nomer 0852-3338-4334. Calon peserta bisa memilih program kelas sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Perjalanan Nikah Institute mulai berdiri sejak November 2018 hingga saat ini pada Maret 2021, telah memiliki sejumlah alumni sejumlah kurang lebih 4.811 alumni yang tersebar di seluruh Indonesia. Dan akhirnya, semoga Nikah Institute dapat mengantarkan (calon) suami istri menuju rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah dan mewujudkan keluarga bahagia dengan versinya masing-masing, inshaAllah.