Suatu hari Nasruddin mempunyai keingingan untuk memiliki ganja. Ia memutar otak bagaimana cara mendapatkannya. Setelah mendapatkan informasi ternyata ada penjual minyak wangi yang menjual ganja. Lalu ditemuilah penjual tersebut dan membelinya sedikit.
Setelah itu Nasruddin pergi ke pemandian umum. Ditengah asyiknya mandi, Nasruddin mengingat dua hal. Pertama, ia teringat kata orang bahwa ganja itu haram dan dapat merusak akal budi adalah sebuah kebohongan. Kedua ia ragu apakah penjual minyak wangi itu memberikan ganjanya benar-benar asli itu telah ia telah menipunya.
Maka seketika itu Nasruddin ingin membuktikan keduanya. Kemudian Nasruddin kemudian pergi dari pemandian itu dengan bertelanjang. Sontak kelakuan Nasruddin membuat teman-teman yang ada disekelilingnya merasa heran.
“Sedang melakukan apa engkau wahai Mullah. Kenapa engkau telanjang seperti itu?”
Mendengar hal itu Nasruddin kemudian menceritakan pengalamannya bahwa ia telah membeli ganja kepada seorang penjual minyak wangi. Lalu Nasruddin berkata dengan badan masih telanjang,” Penjual minyak wangi itu pasti telah menipuku. Sebab ganja ternyata tidak memabukkan.”
“ Dasar mabuk ganja” kata temannya.