Menjadi jurnalis sekaligus presenter kebanggaan tanah air itu memang tidak mudah. Contohnya adalah Najwa Shihab. Baru-baru ini Mba Nana, panggilan mesranya, dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Relawan orang baik Jokowi Bersatu.
Ditengarai, pelaporan itu merupakan akibat dari “Wawancara Kursi Kosong” yang dirilis oleh Mba Nana lewat channel youtube Narasi TV. Ini seperti dikatakan Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu, Silvia Devi Soembarto, bahwa aksi Najwa itu merupakan tindakan cyber bullying.
“(Tindakan yang dipersangkakan) cyber bullying karena narasumber tidak hadir kemudian diwawancarai dan dijadikan parodi. Parodi itu suatu tindakan yang tidak boleh dilakukan kepada pejabat negara, khususnya menteri,” kata Silvia kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (6/10).
Seperti diketahui, “Wawancara Kursi Kosong” itu bukan tanpa alasan. Mba Nana sebelumnya telah mengundang Terawan sebagai orang yang telah dinanti-nanti kemunculannya oleh publik selama ini.
Hanya saja, Terawan tampaknya sedang udzur. Dan, ya, terjadilah wawancara dengan kursi kosong itu yang berlanjut pada akrobat Silvia melaporkan Najwa.
baca juga: Najwa Shihab dan tafsir perempuan
Meski begitu, Najwa tak gentar menanggapi pelaporan itu. Dia mengaku tidak akan mangkir bilamana polisi benar-benar akan memanggilnya. Najwa juga mengatakan siap mengikuti segala proses hukum terkait pelaporan tersebut.
“Jika memang ada keperluan pemeriksaan, tentu saya siap memberikan keterangan di institusi resmi yang mempunyai kewenangan untuk itu,” tulis Najwa lewat sebuah unggahan di akun instagramnya.
Lebih jauh, wawancara dengan kursi kosong itu semata-mata dimaksudkan untuk meminta pertanggungjawaban pejabat publik sehubungan dengan konsekuensi dari kebijakan-kebijakan yang bersangkutan.
“Tayangan kursi kosong diniatkan mengundang pejabat publik menjelaskan kebijakan-kebijakannya terkait penanganan pandemi. Penjelasan itu tidak harus di Mata Najwa, bisa di mana pun. Namun, kemunculan Menteri Kesehatan memang minim dari pers sejak pandemi kian meningkat, bukan hanya di Mata Najwa saja. Dan dari waktu ke waktu, makin banyak pihak yang bertanya ihwal kehadiran dan proporsi Manteri Kesehatan dalam soal penanganan pandemi,” imbuh Najwa.
Belakangan, pihak polisi diketahui telah menolak pelaporan terhadap Najwa. Polisi mengarahkan Silvia untuk melapor ke Dewan Pers karena Najwa Shihab adalah seorang jurnalis, yang dilindungi oleh UU Pers.
Yah, begitulah, polisi tampaknya juga bakalan keder sendiri jika hendak menginterogasi seorang Najwa. Saking frustasinya, bisa-bisa malah yang interogasi Mba Nana justru kursi kosong.
Lagi pula, Mba Nana itu kan sebetulnya hendak bantuin Jokowi yang telah negur Terawan sedikitnya empat kali, tapi nir-hasil. Lhah, kok ini malah dilaporkan sebagai merendahkan Presiden. Hihh.. Ramashokk!!!