Kaum muslim dari Prancis dan Italia menghadiri missa gereja Katolik, Minggu (1/7) untuk menunjukkan solidaritas mereka kepada pendeta sepuh Prancis di Normandy yang dibunuh kelompok fundamentalis.
Lima hari sebelumnya, terjadi penyerangan di gereja Katolik di Saint-Etienne-du-Rouvray, Prancis bagian barat (26/6). Korbannya adalah Jacques Hamel, pendeta sepuh berusia yang berada di sana dan ia dengan keji dibunuh dengan sebelumnya disuruh berlutut, lalu para penyerang itu membunuhnya sembari meneriakkan lafal Tuhan. Tak lama berselang, melalui media mereka, Ammaq, ISIS mengakui bahwa mereka bertanggung jawab atas peristiwa penyerangan itu.
Tentu saja hal ini membuat banyak orang murka, khususnya muslim sendiri. Demi solidaritas dan menentang peristiwa keji, komunitas muslim Prancis dipimpin Presiden Majelis Muslim Prancis, Dali Boubaker mengunjungi misa di Katedral Notre-Dame di Paris itu.
Misa itu Basilika Saint-Denis di luar kota Paris juga dihadiri ratusan pemeluk Katolik dan kaum muslim yang menuruti imbauan otoritas keagamaan Prancis agar rakyat menunjukkan simpati kepada komunitas Katolik.
“Kami terima kasih atas nama seluruh komunita katolik.” kata tutur Rouen Archbsop Dominique Lebrun sebagaimana dikutip Aljazera (1/7).
Pemipin gereja Notre-Dame itu juga mengingatkan bahwa kita harus bersatu padu untuk merespons peristiwa keji ini dan melakukan sesuatu. “Ini tindakan menakutkan, barbar dan bukan muslim,” tambahnya.
“Saya datang ke sini (gereja) untuk menunjukkan kesedihan saya dan memberi tahu bahwa kami kalian semua adalah saudara-saudara,” tutur perempuan muslim yang memakai jilbab dan datang di datang di gereja ini.
Selain di Notre-Dame, di beberapa kota di Italia juga digelar misa dan dihadiri oleh komunitas muslim, antara lain di Gereja Santa Maria di Roma, Santa Maria di Caravaggio, Milan, dan lain sebagainya.
“Terima kasih untuk semua warga Italia beragama Islam yang mengarahkan komunitas mereka untuk berani mengambil siap berani melawan fundamentalisme,” kata Menteri Luar Negeri Italia Paolo Gentiloni via Twitter.
Gerakan teror ISIS kian merajalela di pelbagai negara. Prancis, Italia, Turki dan lain sebaganya diserang dengan pelbagai cara dan menimbulkan banyak korban tidak bersalah. Kini, banyak muslim di seluruh dunia muslim mulai bersatu untuk mengutuk dan menolak mereka karena bertentangan dengan prinsip islam yang penuh perdamaian dan kasih sayang.