Duta Besar Palestina yang berada di Indonesia secara tegas menolak proposal perjanjian damai yang diusulkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Bagi mereka, perjanjian itu merugikan dan sudah sepantasnya ditolak. Penolakan ini bahkan meliputi semua warga, tidak peduli ia Islam, Kristen maupun agama lain yang berada di tanah Palestina.
“Masyarakat Palestina, baik umat Muslim maupun Kristen, serta para pemimpin kami menolak perjanjian (resolusi damai Trump-red) tersebut,” tutur Taher Hamad, Wakil Duta Besar Palestina untuk Indonesia sebagaiman dikutip Antara (6/2).
Tawaran Trump dianggap cukup menjanjikan, tapi bagi Palestina justru kerugian besar. Salah satu poin penting dalam traktat damai yang diajukan Trump adalah, seluruh wilayah pendudukan di Tepi Barat itu kemungkinan bakal jadi milik Israel sepenuhnya. Tawaran ini masuk dalam di dalamnya pengakuan mutlak Jerussalem sebagai ibukota Israel.
Efeknya, perlawanan dari banyak pihak pun terjadi. Termasuk dari Dewan Kemananan PBB dan Indonesia salah satu bagian penting di dalamnya. Pihak Israel maupun Amerika Serikut harusnya mengajak Palestina untuk duduk bersama dalam perundingan.
“Target kami adalah perlawanan yang damai tanpa melibatkan kekerasan,” tambahnya. [DP]