Masyarakat muslim Indonesia yang bermukim di Amerika menggelar muktamar tahunan. Acara ini dihadiri oleh 1.100 peserta dari berbagai negara bagian di Amerika pada akhir Desember kemarin. Muktamar yang berlangsung selama 5 hari ini menghadirkan beberapa tokoh dan ulama antara lain Imam Shamsi Ali, Dr Rozaimi Ramli, Ustad Joban dan Saad Taslem.
“Total registrasi yang mendaftar sekitar 1.100 peserta. 40% usia remaja dan pemuda. 17% adalah anak-anak, lalu sisanya dewasa. Ini sangat berbeda dengan muktamar sebelumnya, karena kali ini sekitar 500 peserta adalah generasi muda Muslim. Ini sesuai dengan tema tahun ini yaitu Muslim di Amerika, identitas dan pemberdayaan anak-anak muda,” jelas Eko Prasetyawan, Ketua Muktamar IMSA 2018 yang dilansir laman voaindonesia.
Mengambil tema “Potensi Pemuda Islam dalam Menghadapi Tantangan Global” ini diikuti oleh anak-anak muda yang duduk di SMU hingga bangku kuliah. Berbagai sesi pertemuan dan diskusi memang ditujukan untuk kaum muda, seperti diskusi meniti karir masa depan, diskusi tentangmembangun identitas muslim di tengah komunitas Amerika hingga ke kompetisi talenta seni dan budaya. “Kami mempunyai concern terhadap anak-anak muda kita yang hidup di Amerika, negara dengan mayoritas non muslim.Kami ingin anak-anak muda, walaupun tinggal di Amerika, tetapi tetap mempunyai identitas Muslim Indonesia dan turut berperan aktif dalam organisasi muslim di Amerika”, tambah Eko.
Acara ini juga sebagai ajang dilaturahmi antara muktamar tahunan IMSA (Indonesia Muslim Society in America) dan MISG (Malaysian Islamic Student Group) di kota Parsippany, New Jersey. Seorang peserta Bagi Annisa Ramadini, remaja asal Elmherst, kota New York, mengaku ,uktamar ini sangat bermanfaat. “Saya paling senang di kelas, ada game, dan ada pembicara yang membantu bagaimana kuliah di sini dan bagaimana membangun kehidupan sosial di sini”, kata Annisa yang baru lulus SMU dan berencana kuliah di New York. “Ini membuka wawasan saya tentang bagaimana kehidupan muslim di Amerika,” tambahnya. Selain itu muktamar juga mengadakan bazar muslim seperti produk makanan halal, buku-buku keIslaman dan produk fashion muslim kekinian