Setiap orang pasti pernah mengalami mimpi buruk saat tidur di malam hari. Ada orang yang sering mengalami mimpi buruk, dan ada pula orang yang jarang mengalami mimpi buruk. Tentu saja mimpi buruk sangat mengganggu dan tidak diharapkan oleh semua orang. Lalu apakah yang harus dilakukan oleh umat Islam saat mengalami mimpi buruk yang tidak menyenangkan?
Mimpi buruk yang dialami oleh manusia biasanya dikaitkan dengan pikiran-pikiran negatif yang melintas dalam otak sebelum tidur. Rupanya mimpi buruk tak hanya berasal dari bawaan perasaan, namun juga berasal dari setan. Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW meriwayatkan bahwa mimpi yang dialami manusia sebenarnya terdiri dari tiga macam. Ketiga macam mimpi tersebut yaitu mimpi karena bisikan hati, ditakuti setan, dan kabar gembira dari Allah SWT. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda, “Mimpi itu ada tiga macam: bisikan hati, ditakuti setan, dan kabar gembira dari Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Biasanya setelah seseorang terbangun oleh mimpi buruk, ia akan memejamkan matanya dan segera terlelap kembali. Akan tetapi sesungguhnya Nabi Muhammad SAW dalam hadistnya meriwayatkan agar saat seseorang mengalami mimpi buruk hendaknya ia membaca doa dan meminta perlindungan dari Allah. Doa yang hendaknya dibaca adalah doa berikut, Huwallâhu, allâhu rabbî, lâ syarîka lahû. A‘ûdzu bikalimâtillâhit tâmmati min ghadhabihi wa min syarri ibâdihi wamin hamazâtis syayâtîni wa an yahdhurûni.
Doa tersebut memiliki makna, “Dialah Allah. Allah Tuhanku. Tiada sekutu bagi-Nya. Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, kejahatan para hamba-Nya, dan godaan setan. Aku pun berlindung kepada-Nya dari kepungan setan itu.” (HR Ibnu Suni, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi)
Selain itu, umat Islam juga dianjurkan untuk meniup ke sebelah kirinya tiga kali dan membaca ta’awwudz sebanyak tiga kali apabila ia terbangun oleh mimpi buruk. Setelah melakukan hal tersebut, hendaknya ia tidur dengan membalik tubuhnya ke sisi yang berlawanan. Dengan demikian, insya Allah tidak ada lagi mimpi buruk yang mengganggu dan hendaknya jangan ceritakan mimpi buruk tersebut kepada orang lain. Sebagaimana disebutkan dalam hadist berikut ini.
Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda, “Mimpi yang baik itu dari Allah. Sedangkan mimpi yang buruk itu dari setan. Jika salah seorang dari kalian bermimpi yang tidak ia sukai, maka hendaknya ia meniup ke sebelah kirinya tiga kali dan membaca ta’awwudz sebanyak tiga kali. Kemudian setelah itu hendaknya ia membalik tubuhnya ke sisi yang lain, dengan demikian tidak ada lagi yang membahayakan dan jangan ceritakan kepada seorang pun mimpi tersebut.” (HR. Bukhari & Muslim)
Selain meniup ke arah kiri dan membaca ta’awwudz, umat Islam juga dianjurkan untuk meludah ke arah kiri sebanyak tiga kali setelah mengalami mimpi buruk. Setelah itu, dianjurkan untuk berdoa memohon perlindungan kepada Allah dan mengubah posisi tidurnya dari posisi semula. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Jika kalian mengalami mimpi yang dibenci (mimpi buruk) hendaklah meludah ke sebelah kiri tiga kali, dan memohon perlindungan dari Allah dari godaan setan tiga kali, kemudian mengubah posisi tidurnya dari posisi semula.” (HR. Muslim)
Demikianlah hendaknya yang dilakukan oleh umat Islam saat mengalami mimpi buruk. Yaitu meniup ke arah kiri dan membaca ta’awwudz, meludah ke arah kiri sebanyak tiga kali, berdoa kepada Allah, mengganti posisi tidur, dan tidak menceritakan mimpi buruknya kepada orang lain. Wallahu a’lam.