Respons Kritis Pelaku Penyiraman Novel Baswedan, Bintang Emon Malah Dituduh Gunakan Sabu

Respons Kritis Pelaku Penyiraman Novel Baswedan, Bintang Emon Malah Dituduh Gunakan Sabu

Tak sengajaaa lewaatt depan rumahmu…

Respons Kritis Pelaku Penyiraman Novel Baswedan, Bintang Emon Malah Dituduh Gunakan Sabu

Seorang komika Bintang Emon menjadi perbincangan di media sosial. Oleh sejumlah netizen anonim berinisial angka, Bintang digambarkan sebagai orang yang seolah-olah menggunakan narkotika jenis sabu.

“Demi menjaga stamina menjadi komika, Emon mengaku memakai narkoba,” tulis sebuah akun @Tiara61636212. Tweet yang sama ternyata juga dicuitkan oleh akun @LintangHanita, bahkan dengan redaksi yang serupa pula

Ditengarai, ini merupakan buntut dari komentar Bintang yang menyentil kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. Komentar ini ia sampaikan lewat instagram.

“Katanya gak sengaja, tapi kok bisa sih kena muka. Kan kita tinggal di bumi, garvitasi pasti ke bawah, nyirem badan pasti gak mungkin meleset ke muka. Kecuali kalo Pak Novel Baswedan memang jalannya handstand,” kata Bintang Emon.

Dia melanjutkan, “sekarang tinggal kita cek, yang gak normal itu jalannya Pak Novel Baswedan atau hukuman buat kasusnya.”

https://instagram.com/p/CBVLwMhl6Gg/

Hingga berita ini dibuat, BintangEmon masih memuncakki trending di twitter. Ada beragam komentar tentangnya.

Pandji Pragiwaksono, misalnya, ia mengatakan bahwa Bintang Emon telah melakukan hal yang benar. Ini ditandai oleh sejumlah fitnah yang melawat Bintang.

“Sekarang Indonesia tau Bintang Emon melakukan hal yang benar, karena fitnah oleh organisator akun2 ini mengungkap bhw mereka ada di posisi yg salah” tulis Pandji lewat akun twitternya @pandji.

Senada dengan itu, komika lainnya, Arie Kriting turut merespon. Menurut komika yang juga concern terhadap isu-isu kemanusiaan ini, Bintang merupakan sosok yang baik. Bintang, menurut Arie, tidak pernah pakai narkoba, bahkan disodorin rokok saja menolak.

Sementara itu, Ernest Prakarsa juga ikut berkomentar, kendati responnya terbilang multi-tafsir.

“Soal Bintang Emon yang difitnah, gw hanya mau bilang satu hal: ada banyak pihak yang fasih bermain dengan modus operandi semacam ini, masing-masing dengan kepentingan yang berbeda. Jangan gegabah menuduh,” tulis Ernest lewat akun twitternya @ernestprakasa.

Betapapun, polemik Bintang Emon ini adalah pelajaran buat semua kita. Ya, menyuarakan keadilan dan ketidakberesan sosial saja masih membuka peluang buat dituduh yang tidak-tidak, apalagi kalau memperagakan ketidakadilan dan kesalahan. Maka, tepat sekali kata sebuah baliho iklan rokok di sebuah perempatan: baik atau buruk itu relatif, komen adalah absolut.