Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dikabarkan mendapat undangan khusus dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Rencananya, Terawan dijadwalkan akan mengikuti pertemuan daring Jum’at, hari ini (30/10).
Menurut Kemenkes, undangan itu merupakan bentuk apresiasi dari WHO kepada Terawan yang dinilai berhasil menangani pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia.
“Iya dinilai bagus WHO, Alhamdulillah. Ini karena Indonesia dianggap mampu membuat angka positif landai ya positifty rate-nya dan juga angka sembuh meningkat,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Muhammad Budi Hidayat, seperti dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Kamis (5/11).
Lebih jauh, Budi menyebut WHO turut mengapresiasi pelaksanaan protokol kesehatan covid-19 3M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Tiga protap itu, menurut dia, dinilai WHO berhasil menekan laju penyebaran covid-19 di tanah air.
“Jadi artinya WHO menyebut Indonesia berhasil karena dibuktikan pelandaian kasus itu,” terang Budi.
Seperti diketahui, Terawan diundang oleh WHO bersama tiga menteri kesehatan negara lain yang dinilai sukses menangani Covid-19. Undangan itu menyebut bahwa Terawan akan diajak bertemu secara virtual dengan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Tedros akan mendengarkan masukan dari para menteri mengenai tindakan dalam penanganan Covid-19 atau tinjauan intra-tindakan (intra-action review/IAR).
“Dalam kapasitas inilah kami menyampaikan undangan bagi Anda untuk bergabung dalam konferensi pers Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, dan Menteri Kesehatan dari tiga negara lain, dan berbagi pengalaman Indonesia yang berhasil melaksanakan IAR nasional Covid-19,” tulis pesan dalam undangan tersebut.
Dalam surat itu, WHO menginginkan pertemuan secara virtual itu dapat dijadikan ruang belajar dalam strategi dan respons masing-masing negara dalam menangani pandemi virus Corona. WHO berharap agenda tersebut akan menjadi refleksi negara lain dalam menghadapi pandemi ini.
Berdasarkan keterangan dari surat tersebut, Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), dr Masdalina Pane mengatakan bahwa undangan terhadap Terawan itu bukan menunjukkan sebuah prestasi Menkes. Pasalnya, dalam IAR, masing-masing negara me-review dirinya sendiri sesuai panduan yang dikeluarkan WHO.
“Sebenarnya ini untuk pembelajaran, bukan suatu prestasi yang menyatakan Indonesia berhasil,” ujar Masdalina, dikutip detik.com.
Yah, semoga saja Menkes Terawan berkenan hadir sebagaimana yang diharapkan oleh undangan khusus tersebut. Kan gak lucu, kalau sekelas WHO bakal virtual conference dengan kursi kosong. Salah-salah malah dilaporin sama relawan orang baik tuh.