Sunnah-sunnah shalat sangatlah banyak. Menurut catatan Hasan bin Ahmad al-Kaff dalam Taqrirat al-Sadidah, sebagian ulama mengatakan ada sekitar 500 sunnah shalat, ada pula yang mengatakan 800 sunnah, bahkan sebagian ulama meyebut 1000 sunnah shalat.
Mengerjakan sunnah shalat ini banyak keutamannya. Dalam hadis qudsi riwayat al-Bukhari, Allah SWT mengatakan,
مَنْ عَادَى لِـيْ وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْـحَرْبِ ، وَمَا تَقَرَّبَ عَبْدِيْ بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَـيَّ مِمَّـا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِيْ يَتَقَرَّبُ إِلَـيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِيْ يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِيْ يُبْصِرُ بِهِ ، وَيَدَهُ الَّتِيْ يَبْطِشُ بِهَا ، وَرِجْلَهُ الَّتِيْ يَمْشِيْ بِهَا ، وَإِنْ سَأَلَنِيْ لَأُعْطِيَنَّهُ ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِـيْ لَأُعِيْذَنَّهُ.
“Siapa yang memusuhi wali-Ku, Aku akan mengumumkan perang kepadanya. Tidak ada ibadah yang paling Aku sukai melainkan ibadah yang Aku wajibkan kepadanya. Sementara hamba-Ku tidak henti-hentinya mendekatkan diri kepada-Ku dengan mengerjakan ibadah sunnah hingga Aku mencintainya. Bila Aku mencintainya, Aku menjadi pendengaran yang dia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatan yang ia gunakan untuk melihat, menjadi tangan yang dia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kaki yang dia gunakan untuk berjalan. Bila dia meminta perlindungan kepada-Ku, pasti Aku akan melindunginya” (HR: Bukhari)
Secara umum, sunnah shalat dapat dibagi menjadi tiga kategori dilihat dari sisi waktunya: kesunnahan sebelum shalat, pertengahan shalat (pada saat melakukan shalat), dan sunnah setelah shalat. Penjelasannya sebagai berikut:
Pertama, kesunnahan sebelum shalat berati amalan sunnah yang dilakukan sebelum mengerjakan shalat atau menjelang shalat wajib dikerjakan. Di antara kesunnahan sebelum shalat adalah: adzan, iqamah, dan siwak.
Kedua, kesunnahan dalam shalat ialah amalan sunnah yang dilakukan pada saat mengerjakan shalat. Kesunnahan dalam shalat ada dua: sunnah ab’ad dan sunnah hai’at.
Sunnah ab’ad adalah kesunnahan yang hampir sama dengan kewajiban. Sebab itu, sangat dianjurkan mengerjakannya, dan kalau tidak dikerjakan disunnahkan sujud sahwi. Di antara amalan yang termasuk sunnah ab’ad adalah duduk tasyahud awal sembari bershalawat kepada Nabi, membaca doa qunut, terutama saat shalat shubuh, dan shalat kepada Nabi pada saat tasyahud akhir.
Sementara sunnah hai’at berati kesunnahan yang tidak dianjurkan sujud sahwi bila ditinggalkan, misalnya doa membaca doa iftitah.
Ketiga, kesunnahan setelah shalat adalah amalan sunnah yang dilakukan setelah shalat. Di antara kesunnahan setelah shalat adalah dzikir dan doa.