Dalam beberapa kesempatan, kita sering mendengar kisah antara Nabi Ibrahim Saw dan anak-istrinya, termasuk Nabi Ismail As dan Nabi Ishaq As, juga beserta ibu keduanya, yakni Hajar dan Sarah.
Hal ini membuat beberapa orang hanya mengetahui, bahkan meyakini bahwa Nabi Ibrahim As hanya memiliki dua orang istri dan dua orang anak saja. Padahal di balik itu, Nabi Ibrahim juga memiliki beberapa istri dan mendapatkan keturunan dari istri-istri tersebut.
Dalam kitab al-Bidayah wan Nihayah karangan Ibnu Katsir (w. 774 H) misalnya, beliau mengutip karya Abul Qasim as-Suhaili yang berjudul at-Ta’rif wal A’lam, menyebutkan beberapa anak dan istri Nabi Ibrahim As dalam pembahasan khusus tentang anak-anak Nabi Ibrahim al-Khalil (Dzikru Auladi Ibrahim al-Khalil).
Dalam kutipan yang disebutkan Ibnu Katsir tersebut, ternyata Nabi Ibrahim As tidak hanya memiliki dua orang istri saja. Nabi Ibrahim ternyata memiliki empat orang istri.
Istri pertama adalah Hajar al-Qibthiyah al-Misriyah yang selama ini kita kenal sebagai ibu dari Ismail As, yang pernah ditinggal Ibrahim di padang pasir tandus bersama bayi Ismail.
Sedangkan istri yang kedua adalah Sarah binti Paman Nabi Ibrahim As. Ia merupakan ibu dari Ishaq As, cikal bakal dari bangsa Yahudi.
Setelah menikah dengan Sarah, Nabi Ibrahim As kembali menikah dengan istri ketiganya yang bernama Qantura binti Yaqtan al-Kan’aniyah. Dari istrinya yang ketiga ini, Ibrahim mendapatkan enam orang anak, yaitu: Madyan, Zamran, Siraj, Yaqsyan, Nasq, dan yang keenam belum diketahui namanya.
Adapun istrinya yang keempat adalah Hajun binti Amin, yang dalam kitab al-Kamil karya Ibnul Atsir disebutkan Hajun binti Ahir. Dari Hajun, Nabi Ibrahim mendapatkan lima orang keturunan: Kaisan, Sauraj, Umaim, Luthan dan Nafis.
Empat orang itulah yang menjadi istri Nabi Ibrahim As dengan seluruh keturunannya yang berjumlah tiga belas. Sebagai pengetahuan dan wawasan, tentu kita perlu mengetahui hal ini.
Wallahu A’lam.