Kenapa Hanya Nabi Ibrahim yang Disebut dalam Bacaan Shalawat Tasyahud Akhir?

Kenapa Hanya Nabi Ibrahim yang Disebut dalam Bacaan Shalawat Tasyahud Akhir?

Mungkin ada yang bertanya, kenapa dalam shalawat itu hanya Nabi Ibrahim yang disebut, tidak Nabi yang lain. Ini penjelasannya

Kenapa Hanya Nabi Ibrahim yang Disebut dalam Bacaan Shalawat Tasyahud Akhir?
Ilustrasi tasyahud atau tahiyat dalam shalat (Freepik)

Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad. Hal ini sebagaimana diperintahkan Allah SWT dalam surat al-Ahdzab ayat 56, “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Shalawat boleh dibaca kapanpun, tapi dalam shalat, shalawat wajib dibaca pada tasyahud akhir, karena bagian dari rukun shalat. Minimal shalawat yang dibaca adalah:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ

Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad wa ali sayyidina muhammad

Kalau mau lebih baik, diutamakan membaca shalawat ibrahimiyah. Redaksinya sebagai berikut:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيمَ، وبَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيمَ فِي اْلعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Allahumma shalli ‘ala sayyidina muhammad wa ‘ala ali sayyidina muhammad, kama shallaita ‘ala sayyidina ibrahima wa ‘ala ali sayyidina ibrahim wa barik ‘ala sayyidina muhammad wa ‘ala ali sayyidina muhammad, kama barakta ‘ala sayyidina ibrahima wa ‘ala ali sayyidina ibrahim fil ‘alamina innaka hamidum majid.

Mungkin ada yang bertanya, kenapa dalam shalawat itu hanya Nabi Ibrahim yang disebut, tidak Nabi yang lain. Badruddin ‘Aini, dalam karya syarahnya terhadap Sunan Abi Dawud menjelaskan, ada beberapa alasan mengapa dalam shalawat itu disebut Nabi Ibrahim, di antara penjelasannya adalah karena dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa ketika Rasulullah isra’ mi’raj, satu-satunya Nabi yang menitipkan salam kepada umat Nabi Muhammad adalah Nabi Ibrahim, karenanya kita sebagai umat Islam diharuskan Rasulullah untuk bershalawat dan menyampaikan salam kepada Nabi Ibrahim.

Kemudian, ada juga penjelasan dari riwayat lain, yang menjelaskan bahwa ketika Nabi Ibrahim membangun ka’bah beliau berdoa, dalam doa itu beliau mendoakan umat Nabi Muhammad diberi keselamatan dan keamanan. Doanya Nabi Ibrahim, “Allahumma man hajja hadzal bait min ummati Muhammad fahabhu minni salam (Ya Allah siapa dari umat Nabi Muhammad yang melakukan haji, sampaikan salamku kepadanya). Karena Nabi Ibrahim memberi salam kepada umat Nabi Muhammad, maka Nabi menganjurkan umat Islam untuk bershalawat kepada Nabi Ibrahim.